Case 1: kematian Zhang keenam

22 17 4
                                    

“Kami bisa menjamin kejadian itu, bahwa tak ada seorang pun yang keluar masuk dari tempat ini setelah bos Zhang tertusuk.” Jelas bodyguard dengan gaya rambut klimis.

Ting, ting

Kepala detektif mengecek kaca yan berada di toilet.

“Aku sudah memerikasa setiap dinding dan kaca, bahan seperti ini tidak mungkin berlapis dua, juga di dalam kamar mandi ini tak ada jendela,” ucap sekretaris dengan menunjuk setiap ruangan toilet.

“Kami selalu disini, jadi tak mungkin ada orang yang bisa masuk dan keluar karena pada waktu itu toilet sepi, dengan kami yang berjaga.” Lanjut nya.

Kepala detektif masih memeriksa namun nihil, tak ada solusi. Apa yang di ucapkan oleh Guo benar. Akhirnya mereka semua keluar dari toilet, dan membawa sekretaris serta kedua bodyguard untuk di mintai keterangan lebih lanjut.

Di ruang aula sudah ada tuan Zhang ketiga, Zhang Nie.

“Tuan Qian Kun.” Sapa nya.

“Tuan Nie lama tak berjumpa.”

“Aku dengar ada seorang kepala detektif baru dari kantor polisi pusat. Aku tidak menduga bahwa itu adalah kamu.” Ucap tuan Nie.

“Ya, aku tidak begitu berpengalaman, masih harus meminta arahan dari anda tuan Nie untuk mengungkap kematian ini.” Ucap Kun santai.

“Aku segan untuk memberikan arahan penjelasan, kau tahu Zhang keenam meninggal di penginapan baruku, dan ini akan menjadi sebuah berita yang akan merusak namaku jika sampai tersebar ke penjuru negeri.” Tutur tuan Nie, dan Kun hanya diam mendengarkan.

“Apa tuan Nie, mencurigai seseorang? Di antara tamu yang datang pada malam ini?” Tanya nya.

“Ada satu orang, dia manager bank Comunication.” Ucap tuan Nie, dan meminta pelanyannya memberikan sebuah buku pada Kun, yang langsung di terima.

“Huang Renjun, sebelum Zhang Jiang terbunuh, dia betengkar dengan anak itu, dan Zhang jiang mengusirnya keluar, situasinya sangat buruk sekali.” Ucar tuan Nie, Kun mendengarkan dengan membaca isi dari buku itu.

“Sebelum pergi anak itu mengatakan akan menghadapi Zhang Keenam.” Jelas nya.

***

Waktu kembali seperti seperti semula,

Kini Renjun menghela napas dan menatap langit-langit kantor polisi.

Ceklek

Ruang isolasi di buka oleh seorang penjaga kepolisiany yang tadi hendak memukulnya, penjaga itu membawa sebuah kursi dan menaruh nya di pojok tengah tak jauh darinya.

“Duduk yang baik.” Tegur Kun saat sudah memasuki ruang isolasi dan diikuti oleh seorang wanita di belakangnya.

“Kepala detektif Qiao, aku rasa ini tindakan yang tak pantas,” ucap Renjun mengangkat jari telunjuknya dan melirik gadis itu.

“Apanya yang tidak pantas?” Tanya Kun, menatap ke arah Renjun.

“Membiarkan seorang wartawan untuk mengikuti proses intograsi, apakah ini sesuai dengan aturan kepolisian?” ucapnya Renjun remeh.

“Apa?” Tanya Kun bingung.
“Opini publik akan menganggu keadilan dan peradilan.” Jawab Renjun sedikit ngegas, “ ini adalah pengetahuan umum dasar bukan.” Lanjut nya.

“Cih, bagaimana kau tahu bahwa dia adalah seornag wartawan?” Tanya kun dengan menyilangkan tangannya di depan dadanya, penasaran.

Renjun menatap kearah wanita itu,

My roommate Detektif | Yiren X RenjunWhere stories live. Discover now