Case 1: kematian Zhang keenam

16 10 10
                                    

"Aku menemanimu ke sana kemari, dan kamu malah berbincang tentang jam tangan dokter itu? Apa ada sesuatu yang kamu temukan?!" Tanya Kun kesal.

Renjun tersenyum.

"Ada," singkat Renjun.

"Aku ingin bertanya padamu, apakah ada catatan tentang keuntungan jika melakukan pembongkaran?" Tanya Renjun.

"Itu tergantung, kita lihat daerah mana dulu yang akan dibongkar, jika dilihat desa ini, memiliki keuntungan seberapa. Tetapi sebaliknya, rumah penginapan ini sangat berharga. Arsitek dan tukang yang bekerja adalah orang Jerman."

"Jadi penginapan ini menjadi salah satu, penginapan teratas di Shanghai ini."  Jelas Kun.

"Aku membutuhkan semua data mengenai pembongkaran ini." Pinta Renjun.

Kun hanya menghela nafas.

"Kau tau Ren, desa ini sudah dibongkar, jadi kemana aku harus mencari data yang kau minta?" Kesal Renjun.

"Kau kan kepala detektif kepolisian, bagaimana kau tidak bisa menangani masalah sekecil ini?" Tanya Renjun.

Pertanyaan yang Renjun berikan membuat Kun mengeraskan rahangnya, menahan emosi.

"Kau jangan lupa, kau saat ini adalah tersangka kejahatan." Peringat Kun.

"Baik, kalau begitu tangkap aku sekarang, masukan dalam penjara, ini tanganku kau tinggal memborgol ku dan memasukan ku." Remeh Renjun dan memberikan kedua tangannya.

Melihat itu Kun hanya mengepalkan tangannya, urat di samping jidatnya tampak menonjol, membuang nafas dengan kasar guna menetralisir emosinya.

***

Malam hari.

Tok tok tok

"Apa kah ada orang?"

Tok tok tok

"Buka pintunya!"

Tok tok tok

"Hello!"

Tok tok tok

Suara seorang wanita berteriak dan mengetuk pintu semakin menjadi. Sedangkan seorang pria di dalam berjalan menuju pintu utama dengan mengusap rambutnya yang basah dengan handuk.

Ceklek.

Pria itu nampak kaget dengan kedatangan dari wanita yang membuatnya kesal.

"Kau.. untuk apa kau datang kemari?" Tanya pria itu.

Namun wanita itu menatap ke sekeliling rumah besar itu. Rumah kos lebih tepatnya.

"Penginapan ini lumayan bagus, mahal uang sewanya?" Tanya wanita itu.

"Apa kamu akan membuat masalah denganku dan datang kemari mencari ku?" Tanya pria itu.

Wanita itu hanya berdecih mendengar ucapan pria di hadapannya.

"Tentu saja," ucap sang wanita dengan melangkah masuk melewati pria. "Aku sudah mendapatkan informasi yang kamu inginkan." Lanjut nya dengan berjalan.

"Benarkah? Cepat sekali." Kagum pria.

"Aku ini seorang wartawan, kau jangan lupakan itu, ini hanya masalah kecil bagiku." Ucap wanita itu yang tak lain adalah Yiren.

Yiren duduk di sofa, meletakkan tasnya di sampingnya.

"Dengarkan aku baik-baik. Pada saat itu Zhang keenam adalah orang yang bertanggung jawab atas pembongkaran, sebagian besar penduduk desa sudah di paksa pergi, dengan imbalan. Hanya tersisa seorang ibu tua yang hidup sebatang kara."

My roommate Detektif | Yiren X RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang