HIDROGEN

16 3 0
                                    

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.


Special Song by Kep1lr-Giddy

-o0o-


"Sudah sampai non," perkataan dari sang supir menyadarkan kembali seseorang.

Seorang ajudan secara khusus bergerak untuk membuka pintu sisi kiri, bersiap menyambut nona muda. Tak hanya sampai disitu, kini seluruh atensi sekolah menatapnya dengan tatapan kaget dan kagum. Bahkan dari mereka tak menyangka seorang yang mereka kagumi ternyata satu sekolah dengan mereka.

"Mari nona, saya antar ke ruangan kepala sekolah. Ibuk nyuruh saya untuk membantu anda nona," ajudan tersebut kini kembali berbicara. Mempersilahkan nona nya untuk berjalan lebih dahulu yang lalu diikutinya.

Lirikan mata yang tajam kini memperhatikan setiap detail sekolah. Baik dari gedung sekolah yang nampak bersih dan rapih. Semua seolah tertib dan ditempatkan ditempat yang seharusnya. Tidak heran jika memang semuanya seolah mendambakan sekolah tersebut. Terlebih dari banyaknya prestasi yang diraih.

"Sekolah ini dipilihkan secara khusus oleh ibuk dan bapak untuk nona," seraya berjalan, ajudan dibelakangnya menjelaskan maksud dari Nyonya dan Tuan besar kepada nona muda mereka.

"Kenapa?" Langkahnya nampak anggun mengikuti setiap instruksi dari sang ajudan.

"Belok kiri nona,"

"Bapak dan ibuk ingin nona mengembangkan bakatnya disini. Selama anda vakum dari dunia permodelan, anda diwajibkan untuk meningkatkan prestasi anda kembali seperti sebelum anda terjun dalam dunia model."

"Tuan muda juga bersekolah disini nona," lanjutan perkataan dari sang ajudan membuat gadis tersebut langsung menghentikan langkahnya.

"Jadi?" Dirinya berbalik. Menatap sang ajudan yang nampak tenang dan siap untuk menjelaskan.

"Bapak dan Ibuk sengaja memilihkan sekolah yang sama dengan tuan muda. Mereka ingin melihat potensi anda."

"Jadi maksudmu, aku harus bersaing dengan kakak ku?"

"Bisa dibilang seperti itu nona. Mari lanjutkan perjalanan, ruang kepala sekolah beberapa ratus meter didepan anda," Sang ajudan yang dikenali dengan nama Kevin tersebut, melanjutkan langkahnya meninggalkan nona nya dibelakang.

Begitu sampai didepan pintu bertuliskan 'Ruang kepala sekolah' didepannya, Mereka terhenti. Saling menatap pintu dengan terdiam.

"Selebihnya anda bisa bertanya pada orang tua anda. Saya izin mengantar anda sampai sini, kepala sekolah yang akan memandu anda," Gadis itu, menatap diam ajudan didepannya.

"Hm, pergilah. Aku bisa sendiri."

Sang ajudan mulai beranjak dari tempatnya, namun sebelum itu. Kalimat yang dikatakan oleh Kevin membuatnya harus bernafas berat. Ini akan menjadi sebuah bencana.

SurreptitiousUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum