DIVE WITH YOU - Bagian 10

2.2K 307 9
                                    

(Klik vote sebelum membaca + berikan komentar)


•••••

"Dokter Naina!"

Kedua kaki jenjang Naina yang hendak memasuki lift terpaksa harus terhenti saat seorang petugas kebersihan menghampirinya. Keningnya kontan berkerut dalam ketika pria berusia empat puluhan tersebut mengulurkan sebuah paper bag ke arahnya.

"Eh? Apa ini, Pak?" Tanyanya bingung sambil memperhatikan benda tersebut.

"Tadi, pagi-pagi ada yang nitip ini sama saya. Beliau bilang buat kasih ke Bu Dokter Naina." Naina semakin mengerutkan keningnya, dia lantas menerima papper bag tersebut meski ada keraguan dalam hati, sebelum akhirnya mengucapkan kata terima kasih pada petugas keamanan tersebut.

Getaran yang berasal dari tasnya membuat perempuan itu langsung merogoh dan mengambil handphone yang menyala, menunjukan notifikasi pesan masuk dari seseorang.

Arjuna
Apakah paket mendarat dengan selamat?
Kasih testinya dong Mbak
Jangan lupa bintang lima

Naina tertawa seketika, membaca rentetan pesan yang Arjuna kirimkan dan mengetahui bahwa titipan tersebut adalah dari lelaki itu, membuat moodnya naik seketika. Wah, sepertinya hari ini akan berjalan lebih baik dari yang dia bayangkan.

Paketnya sudah saya terima ya Mas
Tip nya juga udah saya kasih

Arjuna
Aduh dipanggil Mas sama si cantik💆
Jangan lupa dimakan dan jangan sampai telat makan siang juga nanti

Haha
Apasih lo bisa aja
Wokeh🤘

Perempuan itu meletakan papper bagnya ke atas meja setelah sampai diruangan. Jam praktiknya di mulai satu jam lagi, itu tandanya dia masih memiliki waktu untuk sarapan, kebetulan dari kostan belum sempat mengisi perut selain air putih.

Kedua bola mata Naina berbinar tatkala mendapati bungkus berlogo tak asing, dimana di dalamnya terdapat burger berukuran jumbo serta kentang goreng. Juga lengkap dengan minumannya.

Juna benar-benar niat membelikannya sarapan.

"Emh ... enak banget!" Ucapnya ketika satu gigitan burger berhasil membelai lidahnya.

Sebagai seorang Dokter, junk food adalah makanan yang sedikit Naina hindari untuk dikonsumsi secara berlebih. Termasuk pizza ---makanan siap saji favoritnya. Dia sering terkena teguran karena katanya tidak baik untuk kesehatan bila di konsumsi terlalu sering.

Saat masih kuliah, Naina sering mampir ke restoran pizza ataupun burger, memakannya sembari mengerjakan setumpuk tugas karena itu sangat membantunya. Menetralisir pusing di kepala ketika potongan daging masuk ke perutnya.

"Juna yang terbaik!" Lanjutnya diakhiri senyuman lebar dan memilih menikmati sarapannya dalam diam.

Rintik hujan masih membasahi jalanan, menciptakan genangan di beberapa titik yang sesekali menciprat saat beberapa pasang kaki menginjaknya hendak mencari tempat untuk berlindung. Disaat ada beberapa orang menyukai suasana hujan, entah dari aroma, sentuhan air ataupun bunyi yang diciptakan oleh tetesan air dari semesta tersebut. Naina justru sangat membencinya.

Ada beberapa hal yang Naina benci di dunia ini. Ibu, keluarga, masa lalu, dan hujan. Alasannya cukup klise. Karena hujan, suasana akan berubah mencekam dan gelap, terlebih ketika hujan tersebut membawa gugur dan petir yang semakin menakuti dirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dive With You (Revisi)Where stories live. Discover now