BAB 20 : ANXIETY

238 175 36
                                    

"Yang belum terselesaikan"

Alan mempunyai gangguan kecemasan. Sosok Alan yang famous dan friendly ternyata tertutup dia tidak ingin orang tau tentang penyakit mentalnya ini. Dia selalu mendengarkan kata orang lain yang buat dia sedih dan cemas kadang sampe berhari-hari depresi tapi Alan menutup semua itu dengan senyumnya. Sama seperti Bella, Alan selalu konsultasi jika penyakit gangguan kecemasan dia mulai kambuh. Hanya saja Bella tidak mengetahuinya. Belum lagi dengan masa lalu Alan yang jelek bersama tukang bully di SDnya. Dia selalu menghindar mengingat itu. Dan masalah itu belum selesai sampai sekarang. Sepulang les gangguan mental Alan mulai kambuh dikamar dia berteriak dalam diam tak bersuara. Perasaan ini menyakitkan baginya mengingat masa lalu yang buruk menyiksa batinnya. Pada saat kambuh Alan selalu berusaha menghindar dari sosial sampai dia kembali pulih tidak tau kapan waktunya. Alan menghapus semua media sosialnya karena tidak mau overthinking tentang omongan orang saat gangguan mentalnya kambuh. Dan mematikan hpnya.

"Sakit sekali," ucap Alan berteriak menempel mulutnya ke bantal.

Alan mengambil pisau untuk memotong tangannya. Bu Dian masuk melihat keadaan Alan. Alan ceroboh lupa mengunci pintu nya ia takut membahayakan orang lain saat dia mulai kambuh.

"Kamu kenapa sayang? Jangan itu ga baik buat kamu. Cerita sama mama," ucap Bu Dian.

"Mama jangan kesini biarin aku lukain diriku sendiri biar berakhir rasa sakit yang kurasain biar mama ga kena," ucap Alan.

"Kamu buat mama sedih sayang. Kamu berharga nak jangan seperti itu," ucap Bu Dian.

Alan pergi dari rumahnya. Karena dia ga mau melukai orang dengan gangguan mentalnya ini. Alan menangis sambil mengendarai motornya sehingga matanya tidak bisa melihat jalanan dengan benar.

Bughhh...

Alan kecelakaan. Dan dibawa kerumah sakit. Mama dan papa Alan datang kerumah sakit.

"Anak saya kenapa dok?" ucap Bu Dian.

"Tadi anak ibu kecelakaan dan sekarang dia masih koma," ucap Pak Dokter.

"Alan," ucap Bu Dian menangis.

Keesokan harinya disekolah.

"Ini perasaan gue apa tumbet Alan telat? apa dia ga masuk kali ya?" ucap Bella melihat sekeliling.

"Bella ada surat ga?" ucap Bella.

"Ada ni," ucap Hana.

Hana Tajima adalah sekertaris kelas Bella.

"Astaga Alan sakit," ucap Bella melihat surat.

"Iya," ucap Hana.

"Pulang sekolah jenguk satu kelas ayo?" ucap Bella.

"Boleh nanti gue kasi tau ketua kelas ya biar diatur," ucap Hana.

"Makasi Hana," ucap Bella.

Bel istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar dari kelasnya. Hana melihat Hendry dikantin.

Hendry Simanjuntak adalah ketua kelasnya Bella dan Hana. Taukah kalian nama "Simanjuntak" adalah satu marga batak yang berasal dari sub-suku Toba, digunakan oleh keturunan raja Marsundung hingga saat ini.

"Hey Hendry," ucap Hana.

"Iya Hana, ada apa?" ucap Hendry.

"Kita buat acara untuk jenguk Alan ayo, kasian dia sakit ini suratnya. Nanti kita satu kelas patungan," ucap Hana.

"Oke bagus si rencananya gue setuju," ucap Hendry.

"Sip jangan lupa ya," ucap Hana tersenyum senang.

"Iya," ucap Hendry.

Saat masuk kelas.

"Halo teman-teman maaf mengganggu waktunya kali ini kita akan ada acara menjenguk kawan kita yang sakit jadi kalian akan diberikan kotak sumbangan diisi kontak sumbangan ini nantinya akan diberikan hadiah buat Alan. Baik terimakasih hanya sampai situ infonya," ucap Hendry.

"Terimakasih Hendry," ucap satu kelas.

"Iya sama-sama," ucap Hendry hormat lalu menurunkan tangannya.

Sepulang sekolah satu kelas menjenguk Alan.

"Alan," ucap Hendry melambaikan tangannya dimuka Alan.

"Masih koma ya?" ucap Hendry.

"Kasian si," ucap Hana.

"Alan ini ada hadiah dari temen-temen semoga kamu bisa cepet sadar ya," ucap Bella.

"Makasi ya," ucap Alan.

"Udah sadar?" ucap Bella.

"Iya," ucap Alan.

"Seneng banget bagus deh gue sayang banget sama lo Alan," ucap Bella.

"Iya kita juga," ucap satu kelas sambil memeluk Alan.

"Kalian baik banget makasi ya," ucap Bella.

"Iya sama-sama, kalau gitu kita balik dulu ya maaf ga bisa lama-lama," ucap Hana.

"Iya makasi ya sekali lagi," ucap Alan.

"Sama-sama," ucap Hendry.

Mereka semua balik sementara hanya tersisa Bella yang menemani Alan.

Farrel Geraldy (END)Where stories live. Discover now