11

307 60 38
                                    

Y/n mengambil nafas dalam dalam dengan penuh kesabaran. "Kakak, aku ini sudah menjadi iblis. Aku bisa mencium aroma darah kakak yang sangat manis dan menyengat"

Kiyo melepaskan pelukannya, dan meletakkan y/n disofa lalu berjalan kearah kamarnya. Y/n hanya menatap dengan heran. Ya, mata y/n sudah ber-regererasi.

Matanya masih sama, merah darah. Tidak ada yang berbeda dari penampilannya. Taring? Y/n memang punya taring, bahkan kiyo juga punya. Mata? Mata y/n dari sananya memang berwarna merah darah.

Bentuk tubuh? Err.. masih tep-

/Dicolok yeen

Kiyo kembali dengan sebuah alat suntik. "Berikan aku darahmu, aku akan menelitinya"

Y/n mengangguk dan menyodorkan tangannya dengan sedikit curiga, lalu Kiyo mengambil darah y/n.

Serasa sudah cukup, kiyo mulai menarik jarum dan melihat darah yang tersimpan didalam tabung suntikan.

Dia tersenyum, mulai menusukan suntikkan itu ke lehernya. Mata y/n melebar dan hendak mengambil suntikkan itu, tapi Kiyo menepis tangan y/n.

"APA YANG KAU LAKUKAN!" Bentak y/n.

"Setidaknya kau tidak perlu menjauhiku"

Sayang adek sayang adek.

Y/n mengepalkan tangannya. "Apa kakak bodoh! Kenapa melakukan itu!"

"Kakak... Kau bisa menahannya kan" ucap y/n memegang pipi Kiyo dan mengangkat wajahnya.

'matanya berwarna merah...'

"Ya... Aku bisa" gumam Kiyo.

"Kakak tidak perlu melakukan ini... Aku akan tetap didekatmu..."

"Tidak, kau akan menjauhiku. Karna kau sudah tentu tidak ingin meminum darah, dan darahku terlalu pekat aromanya. Kau akan menjauhiku karna menahan rasa haus"

Y/n terdiam. 'iya juga sih'

Kiyo melempar bekas suntikan tadi sembarangan. "Jangan menjauh ya? Dan maaf... Aku tidak bisa menjagamu" Kiyo memeluknya erat.

Y/n tersenyum. "Lihat ini~ Kakakku saat ini sangat manis, seperti anak kucing~ apakah kakakku memang semanis ini?"

Kedunya terkekeh kecil.

_________

"Err... Kenapa hawamu sangat berbeda" ucap Haru dengan pandangan menyelidik.

Haru dikejutkan dengan aura rumah y/n yang sangat berbeda ketika datang kesini. Biasalah mau nginep. Tadinya dia sudah bersiap memegang nichirinnya karena ia pikir ada iblis didalam

"Aku jadi iblis" jawab y/n mencebik.

Haru menatap y/n dengan pandangan menyelidik. "Bagaimana bisa?"

"Bertemu dengan Uppermoon pertama"

"KAKUSHIBO!" Ucap Haru tidak percaya.

"Yah begitu deh" ucap y/n acuh dan memakan keripik kentang. 'Cih hambar' batin y/n kesal.

"Bagaimana dengan Kiyo? Dia tidak marah?"

"Apaan, dia menipuku" kesal y/n mengingat kejadian tadi pagi.

"Menipu? Apanya?"

"Dia bilang dia mau meneliti darahku, tapi ternyata tiba tiba dia menyuntikkan darahku ke lehernya. Katanya agar aku tidak terlalu tersiksa karna darah langka miliknya"

"Itu artinya Kiyo sudah menjadi iblis? Dimana dia? Aku ingin memakinya"

"Dikamar berkutat dengan barang elektronik"

Happiness IIWhere stories live. Discover now