DILIZZY
Tentang cinta, mimpi dan luka.Hallo! Selamat datang di kisah Dilizzy!
Siap mengarungi kisah ini hingga akhir?
Semoga antusias kalian untuk cerita Dilizzy lebih besar dari ceritaku yang sebelumnya ya!
Sebelum baca part hari ini, vote dulu yuk! Sudah?
Siap meramaikan kolom komentar?
Komen nama instagram kalian dong! Mutualan kuy!
Komen dong asal kalian dari mana aja!
1 kata untuk Dilizzy!
PROLOG
Seorang anak gadis duduk seraya memandangi lapangan sekolah dengan sorot sedih. Anak itu tidak sadar jika sedari tadi guru keseniannya tengah memperhatikannya. Kekalahannya di lomba menyanyi tadi siang membuatnya kesal dan kecewa. Freya Margantara. Anak itu menoleh ke samping, menatap Pak Ari guru keseniannya.
"Kecewa sekali sepertinya kamu, Frey," ujar Pak Ari.
"Freya merasa belum maksimal tadi, Pak." Freya menunduk.
"Kekalahan itu pasti akan ada di setiap perjalanan menuju kesuksesan, Frey. Jalan kamu di depan masih panjang. Jangan cepat menyerah karena satu kegagalan. Dulu Bapak juga sama seperti kamu, merasa dunia itu nggak adil untuk orang-orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan sesuatu."
Freya terdiam, menyimak ucapan Pak Ari.
"Dulu Bapak waktu SMP masih sibuk jualan koran, Frey. Bapak nggak punya waktu untuk main bola atau sekedar main ke rumah teman-teman Bapak. Bapak juga nggak pernah mendapatkan ranking di sekolah meski Bapak sudah belajar mati-matian. Tapi lambat laun Bapak sadar, semua sudah ada porsinya. Termasuk kemenangan dan kegagalan."
YOU ARE READING
DILIZZY (SUDAH TERBIT)
Teen FictionDirga Margantara adalah laki-laki yang berbeda. Dirga dengan kesederhanaannya mampu membuat diriku mengerti bahwa harapan itu akan selalu ada untuk semua manusia yang memiliki mimpi di bumi ini. Tentang cinta, luka dan mimpi. Aku belajar banyak dar...