CHAPTER 3

11K 1.2K 615
                                    

DILIZZY
Tentang cinta, mimpi dan luka.


Hallo! Selamat datang di kisah Dilizzy!

Siap mengarungi kisah ini hingga akhir?

Semoga antusias kalian untuk cerita Dilizzy lebih besar dari ceritaku yang sebelumnya ya!

Sebelum baca part hari ini, vote dulu yuk! Sudah?

Siap meramaikan kolom komentar?

Komen nama instagram kalian dong! Mutualan kuy!

Komen dong asal kalian dari mana aja!

1 kata untuk Dilizzy!



1 kata untuk Dilizzy!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


CHAPTER 3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









CHAPTER 3

Pukul setengah tujuh pagi Lizzy sudah sampai di sekolah. Ia masuk ke kelas lalu duduk di kursinya. Tadi sebelum berangkat Lizzy sempat membuatkan Dirga sarapan. Roti panggang dengan selai strawberry. Gadis itu mengeluarkan sebuah kotak bekal dari dalam ranselnya dan meletakkannya di laci meja Dirga.

            Sepanjang jalan menuju sekolah ia sibuk membaca novel teen fiction kesukaannya—Laskar dan Jingga. Sepertinya hari ini Lizzy akan mampir ke Gramedia untuk membeli novel lain yang akan menjadi temannya minggu ini.

            Sesampai di sekolah Lizzy langsung duduk di bangkunya dan meletakkan kotak bekal ke dalam laci meja Dirga. Tidak lama dari itu Dirga datang dengan wajah mengantuknya. Seperti biasa Lizzy selalu menyapa Dirga dengan ceria. "Selamat pagi, Dirga! Lo masih ngantuk ya? Emangnya semalam tidur jam berapa? Begadang ya? Ngomong-ngomong hari ini udah suka sama gue belum?"

            Ya ampun ini mulut, susah banget ngeremnya, batin Lizzy.

            Dirga duduk di kursinya, mengabaikan semua pertanyaan Lizzy. Malas.

DILIZZY (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now