Dirga Margantara adalah laki-laki yang berbeda. Dirga dengan kesederhanaannya mampu membuat diriku mengerti bahwa harapan itu akan selalu ada untuk semua manusia yang memiliki mimpi di bumi ini.
Tentang cinta, luka dan mimpi. Aku belajar banyak dar...
Semoga antusias kalian untuk cerita Dilizzy lebih besar dari ceritaku yang sebelumnya ya!
Sebelum baca part hari ini, vote dulu yuk! Sudah?
Siap meramaikan kolom komentar?
Komen nama instagram kalian dong! Mutualan kuy!
Komen dong asal kalian dari mana aja!
1 kata untuk Dilizzy!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CHAPTER 2
Brodi. Nama motor vespa kesayangan Dirga. Tiga tahun lalu sepupu Dirga yang tinggal di Yogyakarta memberikan motor ini untuknya. Ia sangat berterima kasih kepada sepupunya, karena sejak saat itu Dirga jadi tidak menyusahkan teman-temannya lagi, alias jadi si tukang nebeng. Padahal, teman-teman Dirga sama sekali tidak keberatan.
Dirga hanya merasa tidak enak. Waktu SMP Dirga sering banget nebeng sama teman sebangkunya—Aji. Padahal Dirga bisa naik angkot atau jalan kaki pagi-pagi. Tapi Aji selalu memaksanya untuk pergi bareng ke sekolah.
Persahabatan Dirga sama Aji tidak berjalan lancar karena Dirga tidak terima sama omongan Aji. Iya, Aji bilang kalau Dirga itu nyusahin banget. Udah miskin, suka buat repot. Aji kesal karena dua kali Dirga bangun kesiangan dan membuatnya hampir telat datang ke sekolah.
Asli, Dirga sakit hati banget. Tapi, Dirga tidak bisa membela diri karena saat itu Dirga juga salah. Dirga bangun kesiangan bukan karena Dirga malas, tapi karena semalaman Dirga membantu Abah memperbaiki motornya.
