Dirga Margantara adalah laki-laki yang berbeda. Dirga dengan kesederhanaannya mampu membuat diriku mengerti bahwa harapan itu akan selalu ada untuk semua manusia yang memiliki mimpi di bumi ini.
Tentang cinta, luka dan mimpi. Aku belajar banyak dar...
Semoga antusias kalian untuk cerita Dilizzy lebih besar dari ceritaku yang sebelumnya ya!
Sebelum baca part hari ini, vote dulu yuk! Sudah?
Siap meramaikan kolom komentar?
Komen nama instagram kalian dong! Mutualan kuy!
Komen dong asal kalian dari mana aja!
1 kata untuk Dilizzy!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CHAPTER 7
Cita-cita.
Kota Jakarta berisi banyak manusia yang sedang berlomba mengejar cita-cita. Setiap kali Dirga melihat gedung-gedung tinggi yang ada di Kota Jakarta, ia bertanya-tanya dalam hati, apakah bekerja di sana adalah cita-cita mereka yang sesungguhnya?
Tapi, setidaknya mereka tahu jalan apa yang ingin mereka pilih. Tidak seperti Dirga yang ia sendiri masih tidak yakin dengan kemampuannya dalam mewujudkan cita-cita. Ia hanya manusia berbekal angan yang hidup di sela-sela kerasnya Kota Jakarta.
Ia selalu berangan-angan ingin membelikan kedua orangtuanya rumah yang mewah dan besar, namun ia sendiri tidak yakin bisa mewujudkan mimpnya atau tidak. Ya, hidupnya selalu dipenuhi dengan angan-angan.
Lalu, apa yang sebenarnya ia butuhkan? Ia membutuhkan sebuah harapan.
Sebuah harapan yang penuh keyakinan agar ia bisa menggapai mimpinya.
