CHAPTER 8

10.6K 1.1K 501
                                    

DILIZZY
Tentang cinta, mimpi dan luka.


Hallo! Selamat datang di kisah Dilizzy!

Siap mengarungi kisah ini hingga akhir?

Semoga antusias kalian untuk cerita Dilizzy lebih besar dari ceritaku yang sebelumnya ya!

Sebelum baca part hari ini, vote dulu yuk! Sudah?

Siap meramaikan kolom komentar?

Komen nama instagram kalian dong! Mutualan kuy!

Komen dong asal kalian dari mana aja!

1 kata untuk Dilizzy!



1 kata untuk Dilizzy!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


CHAPTER 8

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












CHAPTER 8

Sudah hampir sepuluh menit Lizzy duduk dengan satu tangan yang menopang dagu di atas meja. Gadis itu melamun sambil senyum-senyum sendiri.

Sesekali ia tertawa pelan, lalu menutup wajahnya malu. Futari yang sedari tadi melihat hanya bisa bergidik ngeri.

Berkali-kali ia menjentikkan jarinya di depan wajah Lizzy, tapi gadis itu masih asyik tenggelam di dunia halunya.

            Mengetahui Dirga yang menggendongnya ke UKS, membuat pikiran Lizzy makin ke mana-mana. Ia makin yakin jika Dirga sebenarnya memiliki perasaan yang sama dengannya.

Hanya saja Dirga terlalu gengsi untuk mengatakannya. Ya, baiklah, Lizzy akan berusaha memaklumi itu.

            "Nanti kencan pertama gue sama Dirga enaknya ke mana ya?" tanya Lizzy.

            Futari yang sedang minum langsung tersedak saat itu juga. "Anjir, lo mending ke dokter sekarang deh, Zy! Gue anter!"

            Tidak lama dari itu Karamel datang sambil membawa tiga bungkus roti di tangannya. Gadis itu duduk di samping Futari. "Ngomongin apa nih?"

DILIZZY (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now