|CHAPTER - 37|

2.4K 152 93
                                    


-|Happy Reading|-


SUDAH 1 bulan waktu berjalan, tidak terasa pertengkaran hebat itu masih saja membekas di pikiran keduanya.

Bukanlah hal yang aneh jika hal itu terjadi. Bagaimana tidak? Sebenarnya mereka berdua masih saling mencintai, namun karena kesalahpahaman yang tidak berujung ini mengharuskan mereka berdua berpisah.

Plak

Sebuah surat yang baru saja di letakkan Jack di meja kerjanya membuat pandangan Liam menyipit.

"Ini surat pengunduran diri milik Nona Laurent, silahkan anda tanda tangani, Tuan" ucap Jack dengan tatapan tidak suka kearahnya.

Semenjak kabar Liam dan Laurent sudah tidak menjalin hubungan lagi, semua orang di sekitar pria itu mendadak menjadi orang lain. Mereka seperti dengan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya kepada Liam.

Menurut mereka, hubungan kedua orang itu berakhir sudah pasti dikarenakan oleh pria brengsek itu. Ada yang mengatakan jika Liam berselingkuh, atau karena ketidak cocokan sifat mereka yang sedikit bertolak belakang.  Gosip itu terus saja menyebar dikalangan karyawan perusahaannya.

Namun, banyak orang yang beranggapan jika dia berselingkuh, namun dengan kekeuh ia mengatakan jika Laurent lah yang berselingkuh, bukan dirinya.

Tetapi, siapa yang percaya gadis sebaik dan sesempurna Laurent melakukan hal yang paling memalukan dalam hubungan?

Hhh, sial.

"Jika kau lupa, aku itu masih atasanmu, brengsek!" tekannya dengan tajam.

"Ya, rasanya saya ingin mengundurkan diri saja"

Liam tertawa sinis. "Jangan bercanda,"

"Apa wajah saya terlihat bercanda?" sarkasnya hingga membuat Liam menatapnya dengan tatapan peringatan.

"Sebenarnya ada apa dengan semua orang?!" katanya dengan geram.

"Menyalahkan ku karena sudah berselingkuh dari wanita murahan itu? Hhh, lucu sekali"

"Jelas-jelas dia yang berselingkuh! Kenapa tidak ada yang percaya denganku, hah?!" ucapnya tak terima.

Jack yang mendengarkan hanya bisa menghela nafas panjang.

"Sudah, Tuan. Anda cukup tanda tangani saja surat itu, saya malas berbicara dengan orang seperti anda" kata pria itu kemudian langsung pergi meninggalkan atasannya yang memasang raut wajah menahan amarah.

"Sialan kau!" makinya.

Setelah ditinggal sendiri, ia hanya bisa memandang surat itu dengan muak. Ia benar-benar tidak ingin mengingat semua hal yang berhubungan dengan Laurent.

"Ck," dengan setengah hati ia membaca sekilas surat itu, lalu tanpa lama langsung menandatanganinya.

"Aku benar-benar ingin melupakannya" ucapan pelan itu membuat hatinya terasa memanas.

Helaan nafas frustasi akhir-akhir ini menjadi temannya saat ini. Ntah kenapa ia merasa pusing dan juga..

Mual?!

"Huek.."

Sial, apa si bajingan ini masuk angin?

Pria itu langsung mempercepat langkahnya ke dalam bilik kamar mandi dengan langkah tergesa, lalu langsung mengeluarkan cairan bewarna bening di wastafel.

HE IS THE PLAYER! [DIXONSERIES#2]Where stories live. Discover now