06.

5.2K 734 54
                                    

Sekembalinya Haechan ke ruangannya setelah makan malam berakhir, ia sudah mendapatkan tatapan penasaran seolah meminta penjelasan dari Renjun juga Jaemin. Awalnya ia ingin mengabaikan saja namun rupanya kedua orang itu tidak akan membiarkan.

Mereka terus saja memperhatikan setiap gerak-gerik Haechan dengan tatapan yang sama. Haechan yang ditatap seperti itu tentu saja merasa risih. Ia ingin memarahi mereka namun rasanya tenaga yang ia miliki sudah tidak tersisa. Bahkan setelah makan pun Haechan bukannya kembali bersemangat justru semakin mengantuk. Ia hanya ingin tidur namun ia tau kedua orang teman sekamarnya itu tidak akan membiarkan.

"Bisakah kalian melakukannya besok saja? Aku sudah lelah." Dengan pandangan memelas Haechan memandang mereka berdua secara bergantian berharap keduanya akan luluh, tapi ternyata tidak. Mereka berdua dengan kompak menggeleng tegas.

Haechan juga heran terhadap dirinya sendiri, mereka tidaklah begitu dekat dan baru saja mengenal beberapa hari, namun kenapa ia harus terganggu sekali seperti ini untuk menjelaskan sesuatu kepada mereka? Bukankah harusnya ia abaikan saja mereka? Entahlah, sejak tiba di tempat ini sepertinya banyak juga yang berubah kepada dirinya.

"Baiklah, ada apa?" Pada akhirnya Haechan menanyakannya juga. 

Seolah mendapat persetujuan dari Haechan, Renjun dan Jaemin bergegas mendekat kearah ranjang milik Haechan. Keduanya mengambil tempat duduk tepat di hadapan Haechan membuanya merasa sudah seperti tersangka yang kini tengah diinterogasi.

Bahkan Jaemin yang hubungannya dengan Haechan tidak terlalu baik pun ikut penasaran. Ia seolah-olah melupakan ketidaksukaannya kepada Haechan demi rasa penasaran dibenaknya.

"Jelaskan sekarang, Haechan." Jaemin akhirnya membuka percakapan setelah beberapa saat sebelumnya hanya ada keheningan diantar mereka bertiga.

Perkataan Jaemin tersebut membuat kerutan di dahi Haechan, ia belum mengerti apa maksud dari penjelasan yang mereka inginkan.

"Apa yang harus aku jelaskan?"

"Kau dengan Mark hyung. Ada hubungan apa diantara kalian?" Pada akhirnya Renjun pun angkat suara menanyakan hal yang sejak tadi membuatnya penasaran.

Di dalam benak Renjun dan Jaemin sudah tersusun beberapa kemungkinan antara Haechan dan Mark. Mungkin sebetulnya yang mempunyai pemikiran itu bukan saja mereka berdua tetapi semua orang yang tadi melihat perlakuan yang diberikan Mark kepada Haechan, tapi mereka tetap ingin mendapatkan kejelasan secara langsung dari yang bersangkutan.

Inginnya mereka langsung bertanya kepada Mark namun mereka tidak mempunyai keberanian untuk hal itu.

"Kami tidak mempunyai hubungan apapun." Itu adalah jawaban jujur dari Haechan.

Karena memang itulah kenyataannya, tidak ada hubungan apapun diantara mereka. Semua orang tau ia baru datang ke tempat itu di hari yang sama dengan kedatangan siswa lainnya. Dan saat upacara penyambutan itulah kali pertamanya melihat Mark.

Awalnya saja bahkan ia tidak mengetahui siapa itu Mark sebelum insiden dengan Yuta terjadi. Tentu saja sebelum datang kemari pun Haechan tidak pernah bertemu dengan sang pemuda alpha tersebut, bahkan percakapan diantara mereka hanya sebatas percakapan biasa.

Memang mengherankan juga baginya mengingat bagaimana perlakuan Mark namun ia masih menganggapnya hal wajar karena pastilah Mark tidak hanya melakukan hal tersebut kepada dirinya saja. Pria itu pasti melakukannya kepada orang lain juga.

"Itu tidak mungkin." Jaemin belum mempercayai jawaban dari Haechan. Ia menginginkan jawaban lain yang sesuai dengan tebakannya.

"Apa maksudmu? Memang benar kok kami tidak memiliki hubugan apapun!" Haechan berkata dengan nada yang sedikit meninggi. Ia kesal, mereka meminta penjelasan namun saat dijelaskan justru mereka tidak percaya.

LUNAWhere stories live. Discover now