•CHAPTER 01

29.8K 1.5K 19
                                    

"Alicia!"

"Apa sih Gus?"

"Sudah berapa kali saya ingat kan jangan makan ini," ucap Gus Zafran sambil menunjuk rujak yang sedang di makan oleh istri nya.

"Ini enak banget."

"Susah ya ngomong sama anak kecil."

Zafran merebut paksa rujak pedas yang sedang di makan oleh istrinya. Dia tak ingin istri nya mengeluh sakit karena mag nya kambuh.

"Aaa.." rengek Alicia dengan wajah pasrah dan memohon. Alicia melipat kedua tangannya di perut, dari SMP dia suka makan rujak buah.

Zafran pergi dengan membawa rujak yang tadi di makan oleh istrinya. Saat sampai di lantai 1, dia mendengar tangisan Zayyan anak nya. Langsung pria itu menghampiri sang buah hati.

"Bu?" Dia mengambil Zayyan dari gendongan neneknya.

"Dari tadi nangis terus."

Zafran membawa Zayyan keluar rumah, berusaha menenangkan sang bayi. Dia melihat Alicia mengintip dari jendela. Senyum mengembang di wajah Zafran, Alicia tampak menggemaskan di pandangan nya.

"Ayah punya dua bayik."

Zayyan yang sudah berhenti menangis itu, tertawa mendengar penuturan sang ayah. Entah faham atau tidak, tapi bayi itu tertawa sangat manis. Wajah nya mirip dengan wajah Zafran.

Zafran kembali membawa Zayyan masuk ke rumah, saat tiba di kamar, dia melihat Alicia tengah menatapnya sinis, lalu tak lama dia kembali tersenyum. Zafran ikut tersenyum, dia memberikan Zayyan kepada Alicia, kemudian ikut duduk di sebelah istri nya.

"Gus,"

"Hm?"

"Gajadi."

Beberapa menit kemudian.

"Gusss,"

"Apa hm?"

"Gajadi lagi."

Zafran menatap Alicia, "ngambek sama saya?"

"Engga kok,"

"Terus?"

"Engga."

Zafran bangkit dari duduk nya. Alicia mendongak kaget saat Zafran hendak pergi. "Mau kemana?"

"Toko buku."

"Buat?"

"Beli buku cara memahami wanita."

Alicia tertawa, sangat konyol melihat Gus yang satu ini. Dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pada suaminya. "Aku di terima di kampus impian akuu.."

"Beneran? Alhamdulillah."

"Yeyy.."

Uekk.. Zayyan kembali menangis mendengar suara Alicia yang keras. Alicia panik dan langsung menenangkan Zayyan. "Maapin bunda ya sayang."

Alicia masuk di kampus ter-favorit di Bandung. Dia lolos jalur SNMPTN jurusan kedokteran. Kedua orang tua nya sudah tua dan tidak mampu membiayai pendidikan nya. Zafran menawarkan jika Alicia bersedia menjadi ibu sambung Zayyan, dia akan membiayai semua pendidikan Alicia. Berat sebenarnya, tapi Alicia menerima nya karena mungkin ini satu-satunya jalan agar dia bisa meraih mimpi nya.

••••

Malam hari, Alicia hanya berdua dengan Zayyan di kamar. Zafran pergi untuk mengajar para santri seperti biasanya. Dan Alicia berdiam diri sambil sesekali membaca Alqur'an di dalam kamar nya. Dia belum terlalu pandai dalam keagamaan terutama nahwu Sharaf dan lain sebagainya. Karena Alicia sendiri merupakan siswi pindahan dari SMA pelita. Dia pindah karena di bully di sekolah nya yang lama.

"Zayyan, bobo ya nak?"

Zayyan mengoceh tak jelas, tangan nya berada di pipi merah Alicia. Alicia mendengarkan ocehan sang bayi sambil tersenyum.

"Nanti kalo gede Zayyan mau jadi apa nak?"

"Zayyan jawab bundaa... Bunda nya kok di cuekin?"

"Zayyan.. liat bundaa, bunda nanya ke Zayyan."

Alicia menciumi pipi gembul Zayyan, dia gemas melihat anak sambung nya. Tiba-tiba, perut nya terasa sakit, pasti efek dari sambel rujak yang super duper pedas. Alicia diam, jika sampai Gus Zafran tau, habislah dia, dia tak akan di perbolehkan memakan nya lagi.

Alicia keluar kamar dengan menggendong Zayyan, keadaan rumah sepi dan sunyi. Pesantren itu luas dan besar, kawasan santri putri dan santri putra terpisah. Sementara rumah Zafran masuk di kawasan santri putri.

Alicia berjalan menuruni tangga, dia keluar dari dalam rumah. Bintang di langit sangat indah, meski istri gus, dia tetap manusia biasa.

"Mau kemana?" tanya Zafran yang memergoki Alicia.

Alicia kaget karena Zafran tiba-tiba ada di belakang nya. "Gus jangan ngagetin, aku cuman bosan gus, Zayyan juga."

Gus Zafran mengambil Zayyan dari gendongan Alicia. "Masuk yuk, udara nya dingin."

"Iya."

Mereka masuk bersama, Alicia mengekor di belakang Zafran. Mereka kembali ke kamar, Zafran meminta Alicia menyetorkan hafalan Al-Qur'an yang sudah Alicia hafalkan. Alicia menurut dan pergi untuk mengambil air wudhu, setelah itu dia duduk di depan Zafran dengan posisi Zayyan masih berada di gendong Zafran.

"Bissmilah...." Alicia memulai hafalan nya. Dia memang seorang penghafal Al-Qur'an. Belum lama, hanya semenjak menjadi istri Zafran.

1 jam berlalu dan Zafran masih mendengar kan setoran hafalan dari istri nya. Zayyan sudah tidur dan sekarang di tidur kan di ranjang bayi milik nya.

Zafran dan Alicia jarang shalat berjamaah berdua, karena Zafran yang selalu menjadi imam di masjid.

"Sodaqawlahuladzim.." Alicia mengakhiri bacaan nya.

Zafran tersenyum, dia kagum akan kecantikan dan kepolosan istri nya. Alicia mencium tangan Zafran, dia sudah merasa ngantuk.

Zafran menatap lekat wajah Alicia, yang mengingatkan nya kepada Nabila, almarhumah istrinya yang meninggal beberapa saat setelah Zayyan di lahirkan.

Zafran mengecup Alicia, berharap kerinduan nya kepada Nabila dapat sedikit terobati. Di tinggal oleh orang yang sangat di cintai, bukan hal yang mudah dan bukan hal yang patut di banggakan.




See you next time

Duda Pesantren (Selesai)Where stories live. Discover now