•chapter 05.

18.8K 979 22
                                    

"Alicia sayang, tolong jangan cuekin saya seperti ini." Zafran yang masih sakit datang menghampiri Alicia di teras. "Ayo, kembalikan barang-barang kamu ke kamar kita."

"Engga Gus, Alicia mau tinggal di kamar tamu untuk sementara waktu."

"Bagaimana dengan Zayyan?"

"Zayyan bisa saja tidur dengan saya di kamar tamu."

"Tidak, saya tidak bisa tidur jika tidak ada Zayyan."

"Itu cuman alasan Gus kan? Semalam aja bisa."

Alicia membawa Zayyan masuk ke dalam rumah. Gus Zafran membuntuti seperti anak kucing di belakang mereka.

Gus Zafran menarik tangan Alicia. Alicia menatap bingung suami nya.

"Dosa loh cemberut ke suami nya begitu."

Alicia menyunggingkan senyum lebar. "Dosa nya udah ilang belum Gus?"

"Astagfirullah," Gus Zafran tidak bisa menjawab pertanyaan istri nya.

Alicia malas menanggapi, dia pergi meninggalkan Gus Zafran. Gus Zafran menghela nafas kasar, dia tau kalau Alicia masih marah kepada nya.

Sore hari, Gus Zafran datang dengan membawa seblak dan rujak kesukaan Alicia. Namun naas, makanan tersebut habis tumpah karena Gus Zafran tidak sengaja bertabrakan dengan Najwa.

"Maaf Gus, biar saya beresin." Najwa membersihkan makanan yang tumpah di atas lantai.

Gus ingin marah, tapi tak bisa. Dia juga salah karena terlalu bersemangat. Kejadian itu di saksikan langsung oleh Zayyan dan Alicia.

"Gus Zafran cocok juga dengan Najwa." Batin Alicia senang.

"Alicia?" Tegur umi Fatma Yang baru kembali dari luar.

Alicia gelagapan, "i-iya umi?"

"Kenapa kamu di sini?"

"Engga umi, maaf Alicia pamit dulu." Alicia segera pergi dengan membawa Zayyan di gendongan nya. Gus Zafran melihat kejadian itu.

Lusa Alicia akan mulai kuliah tatap muka. Alicia pergi ke asrama santri Wati untuk menemui Riri, sahabat nya dulu.

"Liat Riri ngga?"

"Engga,"

Alicia yang masih menggendong Zayyan itu berjalan lagi hingga tiba di depan pintu kamar asrama Riri.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

Alicia masuk, tapi dia tidak melihat keberadaan Riri di sana.

"Loh, kak Alicia?"

"Iya, saya Alicia. Riri nya ada?"

"Riri pulang kak, dia sakit tipes."

"Ya Allah, ok terimakasih infonya. Saya pamit dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,"

Setelah Alicia pergi, dia di cibiri karena di rasa beruntung bisa menikah dengan Gus Zafran. Mereka semua iri kepada Alicia.

Alicia dan Zafran sudah keluar dari asrama santri putri. Dia melihat mobil Gus Zafran baru keluar dari garasi dan tak lama berhenti kemudian turunlah seorang pria tinggi tegap dengan tubuh atletis berjalan ke arah nya.

"Gus kan masi sakit, mau kemana?"

"Saya udah gapapa, ayo makan di luar."

"Engga Gus,"

"Saya mau beliin kamu seblak sama eskrim, yang tadi tumpah."

Alicia memikirkan sebuah ide, "ajak Najwa ya Gus?"

"Untuk apa ajak dia?"

"Ya gapapa, biar seru."

"Engga, kita bertiga saja. Lagian ini sudah sore, dan Najwa pasti sibuk."

Alicia pasrah, dia jalan duluan di depan Gus Zafran, kemudian masuk ke dalam mobil.

Jalanan cukup ramai dan padat. Beginilah cara Gus Zafran membujuk istrinya ketika sedang marah. Kedua pasangan itu terjebak macet, Gus menggenggam tangan Alicia sambil membayangkan kalau itu adalah tangan Nabila. Ia berharap, tangan Nabila yang ada di genggaman nya saat ini.

"Gus,"

"Guss.."

Gus Zafran tersadar dari lamunannya, dia melepaskan tautan nya dan kembali fokus menatap jalanan. Zayyan mulai tidak anteng, seperti nya bayi laki-laki itu bosan berada di dalam mobil.

"Anak bunda sama ayah pinter." Alicia berusaha menghibur anak sambung nya.

Mereka singgah di supermarket, Gus Zafran turun membeli air Aqua untuk putra tunggal nya. Setelah mendapatkan nya, dia kembali dan memberikan nya kepada istri nya.

Alicia kesusahan membuka tutup botol nya. Gus Zafran yang melihat hal itu tersenyum kemudian mengambil botol dari tangan Alicia dan membukakan nya. Alicia gampang luluh, dengan bantuan kecil saja sudah bisa membuat nya kembali luluh di tangan Gus Zafran.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di tempat tujuan. Gus Zafran mengajak Alicia nongkrong di cafe yang berada di tepi laut.

"Mau pesen apa? Seblak ceker?" Tanya Gus Zafran yang di balas anggukan oleh Alicia.

Selagi Gus Zafran pergi memesan makanan, Alicia membawa Zayyan ke tepi laut yang indah. Banyak lampu terpasang di sana, ada juga lampu tumbler yang sengaja di letakkan/di susun di tepian laut tepat nya di gantung di atas kayu agar memperindah suasana.

Saat Alicia sedang menikmati suasana, tiba-tiba pijakan Alicia terasa bergerak, guncangan nya keras, beberapa orang yang berada di sana lari berhamburan saat melihat air laut meluap, seperti akan terjadi tsunami. Alicia bodoh dan lemot, dia hanya diam ketakutan. Air laut bergerak cepat dan meratakan semua tempat pariwisata yang ada di sana. Termasuk Alicia dan Zayyan, mereka terombang ambing di dalam air.

Alicia tidak bisa berenang, dia tenggelam di dalam tsunami bersama anak sambung nya. Sebisa mungkin Alicia menahan agar Zayyan tidak lepas dari gendongan nya, kalau pun mereka akan mati, dia ingin mati bersama Zayyan.

"Allahuakbar," batin Alicia. Bencana ini sungguh di luar dugaan.

3 hari kemudian.

Para tim sar sudah mengevakuasi sebagian korban tsunami. Banyak orang tewas akibat tsunami setinggi 10 meter itu.

Di ketahui sebanyak 36ribu orang tewas, dan 360 orang masih belum di temukan. Berita tersebut sudah tersebar di berita televisi maupun koran di Indonesia.

Pencarian masih di lanjutkan, korban selamat yang sudah di temukan di bawa ke rumah sakit KENCANA PELANGI untuk di tangani. Dan korban meninggal juga di bawa ke sana.

Dua korban lagi baru di temukan, ibu dan anak. Namun sayang, anak laki-laki tersebut saat di temukan sudah dalam keadaan meninggal dunia karena kehabisan nafas. Sementara ibunya masih selamat dan kini dalam penanganan.

Di beritakan semua santri di pondok pesantren Al-Azhar di nyatakan tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan. Begitu juga dengan ustadz dan ustadzah yang mengajar di sana.

Alicia baru sadar dari pingsan nya setelah 5 hari kemudian, tubuh nya terasa lemas dan sakit. Di sekeliling nya hanya ada warna putih.

"Zayyan?" Alicia ingin bangun, tapi di cegah oleh pria yang selama ini menjaga nya. Dia adalah Angkasa, laki-laki yang selama ini Alicia idam kan.

"Anak Lo udah meninggal."

"Gak mungkin," Alicia menangis histeris. Dunia nya hancur hari itu. Dia tak mampu dan tak tau harus berbuat apa lagi.

Angkasa menjelaskan semua yang ada di berita. Dia tau tentang Alicia, semua nya dari Riri, sepupu satu kali Angkasa. Riri mengatakan semua yang di curhatkan Alicia kepada Angkasa.

Riri selamat, sekarang dia pergi membeli makanan. Riri yang pertama menemukan Alicia dan Zayyan.

Gimana nasib Gus Zafran 😭🍽️



Next?

Duda Pesantren (Selesai)Where stories live. Discover now