•chapter 20 (ending)

22.4K 551 51
                                    

"Angkasa udah meninggal 1 bulan yang lalu, meninggal karena kecelakaan."

Betapa terkejutnya Zafran mendengar penuturan Riri. Dimas tak kalah terkejut, jadi usaha mereka datang jauh-jauh ke Bali jadi sia-sia karena orang yang di cari telah tiada.

Tangan Zafran terkepal kuat, matanya memanas. Dimas paham perubahan ekspresi yang terjadi di wajah Zafran.

"Kalo boleh tau di kubur di mana?"

"Di kubur di sebelah makam Zayyan."

Jawaban Riri lagi-lagi membuat Zafran dan Dimas harus mengelus dada. Kenapa kemarin mereka tidak menyadari, bukan tidak menyadari tapi mereka memang tidak tau. Dan hal itu membuat Zafran merasa tak berdaya. Mana mungkin dia bisa memenjarakan Angkasa sementara Angkasa sudah meninggal.

Merasa tak ada lagi hal yang perlu di katakan, Zafran pamit kepada Riri. Setelah kepergian Zafran dan pria asing yang menemaninya, Riri menangis sejadi-jadinya. Hati nya sangat sakit mengetahui sahabat nya lagi-lagi pergi menghadap yang maha kuasa meninggalkan dirinya.

"Kenapa ya Allah? Kenapa semua sahabat Riri di ambil." tangisan Riri terdengar memilukan dan menyesakkan.

Di sisi lain, Zafran dan Dimas masih syok. Tak ada di antara mereka yang mau membuka obrolan, mereka sama-sama diam dengan isi kepala masing-masing.

"Bos, saran saya berhubung kita di Bali. Bos Zafran liburan dulu, ilangin stres saya gak mau punya bos yang Gila dan otak nya ke geser."

"Ngeledek saya kamu?"

Dimas tertawa kecil, "kesehatan mental penting untuk di jaga bos."

Zafran menatap keluar jendela, "iya, kita liburan dulu seminggu di sini. Urusan kantor masi ada orang yang bisa saya andalin."

"Siap bos!"

••••

Setelah satu minggu berlibur di Bali, Zafran kembali ke Yogyakarta. Zafran terlihat lebih segar dari sebelumnya. Zafran membeli rumah baru, dan rumah lama nya akan dia jual.

Hari ini Zafran pindah ke rumah baru bersama bi Sumi dan Dimas. Zafran berusaha bangkit dari keterpurukan. Setelah selesai membereskan barang-barang, Zafran berkunjung ke makam Alicia dengan membawa beberapa bunga mawar merah dan putih. Zafran menabur bunga tersebut di atas makam istri nya.

"Saya cinta sama kamu." kata yang baru bisa terucap dari mulut Zafran setelah Alicia tiada. Zafran mencium nisan istrinya, dia tersenyum simpul.

"Saya sudah tau siapa pelakunya, maaf saya tidak bisa menghukum dia, biar Allah yang memberi hukuman untuk laki-laki bernama Angkasa itu."Zafran mengelus nisan Alicia.

"Alicia saya minta maaf karena dahulu saya tidak percaya kepada kamu. Semoga kamu tenang di sana,"

*Selesai* dan Zafran tidak menikah lagi sampai dia tutup usia. Sementara Dimas di angkat menjadi adek oleh Zafran. Dimas tetap berada di sisi Zafran dan membantu segala urusan Zafran sampai mereka sama-sama tua.

 Dimas tetap berada di sisi Zafran dan membantu segala urusan Zafran sampai mereka sama-sama tua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Awww😍😍 Dimas ini punya nya author xixixi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Awww😍😍 Dimas ini punya nya author xixixi... Ganteng bgt ayang nya author

Terimakasih sudah setia bersama cerita ini sampe cerita ini tamat🥰😍 maaf udah buat kalian nunggu lama..

Duda Pesantren (Selesai)Where stories live. Discover now