Kesan Pertama

2.7K 141 2
                                    

Happy Reading.









Setelah bertatapan cukup lama, akhirnya Zayn memilih mengalah. Karena sudah lewat jam makan, Zayn tidak ingin semakin bertambah kesal, karena dirinya sudah lapar. Sementara Aileen berusaha menahan diri agar tidak tertawa, melihat Zayn sangat kesal padanya.

Keduanya makan saling diam. Tapi sama-sama menghabiskan makanan dengan cepat. Selain karena sama-sama lapar, keduanya ingin segera membahas perjodohan mereka.

"Saya dulu, atau Om dulu yang bicara?" tanya Aileen setelah minum.

"Kamu duluan aja," jawab Zayn sebelum minum.

"Okay. Saya gak akan basa-basi. Jadi, Om dengar baik-baik," ucap Aileen.

Zayn menggeleng pelan, karena tidak menyangka, Aileen akan seberani ini padanya.

"Om pasti udah tau kalau saya menerima perjodohan ini karena ada perjanjian dengan Daddy saya. Jadi setelah ini, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik," lanjut Aileen.

"Maksud kamu?" tanya Zayn, tidak mengerti maksud berkerja sama yang Aileen ucapkan.

"Kita akan menikah sesuai perjanjian saya dengan Daddy saya. Tapi, setelah satu tahun nanti, Om harus menggugat cerai saya," jelas Aileen.

"Kamu gila?" Zayn menatap Aileen dengan tatapan tidak percaya. Gadis di hadapannya benar-benar di luar dugaannya.

"Justru karena saya masih waras, makanya minta Om yang gugat cerai," jawab Aileen santai.

"Sebenarnya, apa yang ada di dalam pikiran kamu?" tanya Zayn.

"Banyak, Om. Salah satunya, bercerai setelah satu tahun menikah dengan Om," jawab Aileen.

"Pernikahan bukan ajang coba-coba. Saya gak akan membiarkan hidup saya menjadi ajang percobaan kamu," ucap Zayn.

"Yang mau jadiin Om percobaan siapa? Saya cuma mau kita tetap berada di jalur yang benar. Emangnya, Om mau selamanya menikah sama saya?" tanya Aileen bergidik ngeri.

Zayn melihat Aileen seperti itu menajamkan tatapannya. Dirinya tidak suka berhadapan dengan anak muda yang punya pikiran sangat dangkal seperti Aileen.

"Saya gak akan menuruti keinginan konyol kamu yang gila itu. Kalau kamu tetap ingin menjalankan perjanjian kamu dengan Om Arsen, berarti kamu yang seharusnya mengikuti keinginan saya," jelas Zayn.

"Wait-wait... jangan bilang kalau Om gak mau cerai dari saya? Gak mungkin 'kan, Om suka sama saya?"

"Buang jauh-jauh pikiran kamu yang aneh itu. Pada intinya, saya gak akan mau menuruti keinginan kamu. Ingat itu baik-baik."

"Om bikin saya pusing. Kalau Om gak mau cerai, terus mau Om apa?"

"Yang saya tau sekarang adalah tetap mejalani perjodohan sesuai dengan yang orang tua kita sepakati. Jadi apa pun yang terjadi ke depannya, saya yang akan memutuskan."

"No. Saya gak mau hidup tanpa kepastian."

"Saya gak butuh pendapat kamu," ucap Zayn sambil bangun dari duduknya.

Unexpected Life [END]Where stories live. Discover now