Menunggu Zayn

2K 125 15
                                    

Happy Reading.









Setelah sarapan selesai, Zayn dan Aileen kembali ke kamar, bersiap untuk check out. Keduanya sengaja memilih check out lebih cepat, karena memang sudah tidak ada kepentingan. Begitu pun dengan para orang tua, dan kedua adik Aileen.

"Sayang... barang-barang kamu, aku aja yang masukin ke koper," ucap Aileen.

"Zayn," jelas Zayn, menatap Aileen dengan wajah datar.

Kening Aileen berkerut. Zayn melihat itu, kembali bersuara.

"Tetap panggil aku Zayn," ucap Zayn.

Aileen menggeleng pelan. "Gak bisa. Mulai hari ini, aku mau membiasakan diri manggil kamu sayang," balas Aileen.

"Sebenarnya apa mau kamu? Kenapa kamu tiba-tiba bersikap seperti ini? Ke mana sosok Aileen yang ingin bercerai setelah satu tahun menikah?" tanya Zayn bertubi-tubi.

Zayn merasa Aileen sangat mencurigakan. Meski perempuan itu mengatakan sudah mulai menerima keadaan, tapi bagi Zayn sikap Aileen terlalu berlebihan. Aileen benar-benar seperti gadis muda yang masih labil. Dapat berubah-ubah dengan cepat.

"Aku 'kan udah bilang kalau aku udah menerima keadaan. Jadi gak ada salahnya memulai semuanya dari awal," jawab Aileen.

"Kamu gak lagi merencanakan sesuatu 'kan?" tanya Zayn, menatap Aileen dengan tatapan curiga.

"Jangan berburuk sangka sama istri sendiri. Udahlah, gak usah dipermasalahkan panggilan sayang itu. Emang ada yang marah kalau aku panggil kamu sayang?"

Aileen menatap Zayn dengan tatapan menilai. Ingin tahu apakah Zayn akan jujur atau tidak menganai Bela.

"Terserah kamu aja."

Setelah mengucapkan itu, Zayn membalik badannya, lalu melangkah menuju kopernya. Aileen melihat itu tersenyum sinis, ternyata Zayn memilih menghindar.

Selama membereskan barang-barang masing-masing, Zayn dan Aileen hanya berbicara seperlunya. Aileen yang lebih banyak bertanya, dan Zayn hanya menjawab singkat.

Selesai semua barang masuk ke dalam koper, Aileen tersenyum saat Zayn mengambil alih koper miliknya. Entah apa yang terjadi pada dirinya, Aileen semakin merasa senang bersikap santai seolah pernikahan dirinya dan Zayn terjadi karena saling cinta.

Jika dirinya terus memikirkan nasibnya yang menyedihkan karena harus menikah dijodohan, Aileen yakin dirinya akan stress. Itu adalah hal yang tidak baik. Masih berusia 20 tahun, Aileen tidak ingin semakin mempersulit hidupnya.

Jika Zayn bisa berbuat sesuka hatinya, maka dirinya juga bisa. Jadi tidak perlu ada yang mengalah, biarkan waktu yang menunjukkan siapa yang akan menyerah lebih dulu nantinya.

Aileen yakin, dirinya dan Zayn tidak akan semudah itu saling jatuh cinta. Karena Zayn memang bukan tipe pria yang dirinya suka. Begitu pun sebaliknya, Aileen yakin dirinya juga bukan tipe perempuan yang Zayn suka.

Melihat bagaimana sosok Bela, Aileen sangat tahu bahwa dirinya dan Bela sangat jauh berbeda. Bukan hanya soal fisik, tapi dari segala sisi pun berbeda. Bela adalah mantan model, yang kini memimpin perusahaan milik keluarganya.

Unexpected Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang