Perdebatan

1.6K 123 19
                                    

Happy Reading.









Aileen tersenyum sinis melihat jam sudah jam 3 sore, tapi Zayn belum juga pulang. Bangun dari duduknya, Aileen melangkah menuju ruang makan. Aileen memanggil Bik Marsih. Wanita paruh baya itu menghampiri Aileen.

"Ada apa, Non?" tanya Bik Marsih.

"Tolong bantu saya hangatkan semua makanan ini ya, Bik. Terus nanti dibungkusin buat bagi-bagi ke beberapa orang," jelas Aileen.

"Baik, Non," ucap Bik Marsih.

Aileen melihat ke arah meja makan, baru kali ini dirinya tidak memakan hasil masakannya sendiri, karena sudah tidak nafsu makan. Menghela napas pelan, Aileen berusaha menyabarkan dirinya.

Setelah menghangatkan makanan, lalu membiarkan Bik Marsih dan Bik Sumi melanjutkan membungkus semua makanan itu, Aileen memilih ke kamar. Memutuskan mandi karena sudah sore, Aileen akan kembali menunggu Zayn lagi setelah selesai mandi.

***

Sampai jam 8 malam, Zayn belum juga pulang. Kesabaran Aileen sudah mulai menipis. Saat Aileen bangun dari duduknya, Aileen mendengar suara klakson mobil. Sangat yakin itu adalah mobil Zayn, Aileen memutuskan menunggu Zayn di kamar.

Di luar rumah, Zayn baru saja keluar dari mobil. Zayn melangkah menuju pintu utama. Menekan password pintu, setelah pintu terbuka, Zayn membuka pintu lebih lebar.

Suasana rumah sangat sepi, Zayn berpikir bahwa Aileen sudah berada di kamar tamu. Zayn terus melangkah menuju kamarnya. Sampai di depan kamar, Zayn menekan password pintu kamarnya.

Saat membuka pintu lebih lebar, Zayn tidak jadi melangkah masuk ke dalam kamar karena melihat Aileen duduk di sofa kamarnya.

"Ngapain kamu di kamar aku?" tanya Zayn sebelum akhirnya melangkah masuk ke dalam kamar.

"Mulai hari ini, kamar kamu juga menjadi kamar aku," jelas Aileen.

"Ak—"

"Gak ada kamar terpisah. Aku udah bilang 'kan kalau aku udah menerima keadaan, maka pernikahan kita sungguhan. Jadi gak ada kamar terpisah," sela Aileen sebelum Zayn bersuara.

"Kalau gitu, aku yang akan pindah ke kamar tamu," ucap Zayn.

"Kamu gak mau menceraikan aku setelah satu tahun menikah. Tapi kamu juga gak bisa kasih aku kepastian dalam pernikahan ini. Aku bukan mainan yang bisa kamu beli dengan uang, terus kamu buang begitu aja nantinya sesuka kamu," jalas Aileen dengan suara lantang.

"Fine. Kamu mau kita bercerai setelah satu tahun pernikahan? Akan aku turuti keinginan kamu."

Suara Zayn terdengar berbeda dari sebelum-sebelumnya yang Aileen dengar. Tatapannya pun menatap Aileen dengan wajah sangat serius.

Aileen tersenyum sinis. "Coba aja kamu menyetujui itu saat pertemuan pertama kita. Itu akan membuat kita bisa bekerja sama dengan baik. Namun sayang, aku udah gak tertarik bekerja sama dengan kamu. Aku tetap akan melanjutkan pernikahan ini sebagai mana mestinya," ucap Aileen.

"Sebenarnya apa yang kamu mau dari aku?" tanya Zayn.

"Semuanya. Aku mau kamu, aku mau semua yang ada dalam diri kamu," jawab Aileen.

Unexpected Life [END]Where stories live. Discover now