chapter 3

1.6K 180 88
                                    

3. Melanjutkan tanggung jawab

●●●

Erwin Alexandra, Ayah dari Xavier datang untuk menjenguk anaknya yang lagi-lagi masuk rumah sakit. Erwin pun baru tau bahwa Rezka yang ia anggap sebagai anak kandungnya pergi ke Jerman tanpa kabar.

"Ayah... udah ngabarin Om Agam?" tanya Xavier kepada Erwin. Erwin mengangguk, saat ia mengetahui itu Erwin langsung menelpon Agam untuk menanyakan hal ini.

"Om Agam biarin gitu aja Rezka ke Jerman, Yah?"

"Enggak, Xavier. Om Agam juga tidak membiarkan Rezka benar-benar sendiri, dia ngirim ajudan buat nemenin Rezka."

"Tapi Yah.."

"Apa kamu mau Ayah kirim juga ajudan buat jagain sahabat kesayangan kamu itu?" tanya Erwin terkekeh sedikit geli karena ucapannya.

"Boleh, Yah?" Erwin mengangguk. Tak susah mengirimkan orang kesana, Erwin banyak ajudan dan maid yang sangat ia percaya.

"Ayah akan kirim satu maid kesana, kamu khawatir Rezka gak makan dengan teratur kan?"

"Iya, Yah."

"Yasudah. Ayah gak bisa lama, Ayah harus kembali kekantor pemerintah. Gak papa kamu cuma sama Yala?"

"Nggak papa. Lala bisa jaga aku kok."

Erwin tersenyum. "Jangan khawatir, besok maid Ayah berangkatkan ke Jerman."

"Makasih, Yah."

"La, Ayah titip anak Ayah ya?" Yala mengangguk dan menyalimi Erwin.

"Siap, Yah. Ayah hati-hati."

Setelah Erwin hengkang dari ruang rawat Xavier, Yala mendekat dan duduk disamping brankar Xavier.

"Jangan terus mikirin Rezka, kamu masih punya Gema dan Kamal. Rezka pasti baik-baik aja kok," ucap Yala.

"Kalau gak baik-baik paling dia rengek-rengek minta pulang," sambung Yala dengan kekehannya.

"Lala, kenapa kamu bohong tentang tadi pagi?" Yala memamerkan gigi rapihnya.

"Gak bohong, aku emang kerumah buat ngasih kado tapi setelah dari bandara. Maaf ya?"

"Iya. Rezka tadi gimana? Pasti dia sedih banget."

"Rezka sedih banget, nangis kejer dipelukan Mamih Nei sedangkan pas Tante Rianti mau meluk, Rezkanya ngehindar," jelas Yala.

"Keliatan langkah Rezka berat banget, matanya juga keliatan cape. Mungkin bakal lebih berat saat keberangkatannya tadi ada kamu, ada Gema ada Kamal. Kamu ngerti kan?" Xavier mengangguk.

"Rezka pinter banget nyembunyiin tentang ini ya, La?"

"Dia pinter, dia bisa nutupin rapat-rapat masalahnya."

"Aku khawatir dia gak ada temen.." lirih Xavier.

"Rezka bakal mudah dapet temen, dia ketua Osis pasti mudah mengajak orang berinteraksi. Dia jagoan sekolah masa ngajak orang kenalan aja Rezka gak bisa, ya kan?" kata Yala panjang lebar.

"Kan beda.."

"Percaya aja si sapiii.. ya ya ya?"

Xavier terkekeh melihat bertapa lucu nya Yala. "La kalau ada Rezka ngabarin kasih tau aku, aku mau marah ke dia."

"Siap Tuan muda."

●●●

Sudah seminggu lamanya, Rezka belum memberikan kabar kepada orang-orang yang ada di Indonesia. Dan sekarang sudah senin bertemu senin, Xavier kembali kesekolah dengan pangkat baru sebagai ketua Osis.

Mxavier || ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora