chapter 24

663 76 3
                                    

▪▪▪

"La, lihat," ucap Refli memberikan hp nya dan memperlihatkan foto Xavier yang sedang membukakan pintu mobil dengan Shara yang ada di belakangnya.

"Ini kelakuan cowok yang kamu idam-idamkan, La?" tanya Refli terkekeh pelan.

"Sapi gak mungkin kayak gitu," balas Yala dengan ketus.

"Kalau ini bukan si cowok itu lantas ini siapa? Please lah, La. Jangan bodoh karena cowok, udah lihat sendiri kan cowok kamu sama cewe lain?" jelas Refli menyakinkan Yala bahwa yang ada di hp nya adalah foto Xavier dan Shara.

"Lalu?"

"Kamu sama Dimas, putusin Xavier dan tinggal sama Abang." Yala memalingkan wajahnya kearah lain, sejujurnya Yala percaya bahwa apa yang ia lihat di hp Refli adalah Xavier dan Shara. Sakit hati, namun Yala tak ingin memperlihatkannya kepada Refli yang gencar ingin memisahkanya dengan Xavier.

"Lala gak mau, Bang."

"Kamu harus mau. Sekali lagi Abang tanya, apa yang kamu harapkan dari seorang cowok penyakitan?" Yala terdiam. Xavier memang sakit, tapi Xavier selalu berhasil dalam menjaganya.

"Menjaga diri nya sendiri aja dia gak bisa, La. Apalagi jaga kamu nanti?"

"Abang yang sehat emang bisa jaga Lala? Kemana Abang saat Lala tertekan, depresi dan hampir gila? Enggak ada Abang, kan?" tukas Yala dengan suara tegas.

"Lala gak suka dengan Abang yang selalu merendahkan tubuh orang, Abang pikir Abang paling kuat?" kekeh Yala.

Dimas yang berada diantara keduanya hanya diam, tak ada yang harus Dimas lakukan kecuali mendengarkan kedua kakak beradik itu berbicara saling keras.

"Jika bukan Xavier dan keluarganya, hidup Lala gak akan selamat. Camkan, Bang. Gak-akan-selamat!" Dengan cepat Yala menyambar tas sekolahnya dan meninggalkan Refli.

"La!" panggil Dimas hendak berdiri namun ditahan oleh Refli.

Refli menggelengkan keplanya. "Biarin dulu dia sendiri." Dimas menghela nafas, ada rasa khawatir yang Dimas rasakan.

"Tapi, Bang."

"Biarin aja dulu, Dim."

"Bang, kenapa lo gencar banget ingin Xavier sama Yala pisah?" Refli terkekeh.

"Gua gak suka cowok manja, apalagi cuma berlindung di belakang jabatan orang tuanya sendiri," kekeh Refli.

"Tapi Bang-

"Gak ada tapi-tapian, kalau lo bantah gua Abang lo gu-

"Iya, Bang. Gua nurut, tapi please." Refli menganggukan kepalanya.

"Sip, terus ikutin Lala kemana pun dia pergi apalagi pergi dengan lelaki manja itu."

"Iya, Bang. Okey."

Sedangkan disatu sisi, Yala sedang menunggu taksi online yang sempat Yala pesan 5 menit yang lalu. Wajahnya sangat merah menahan tangis, kecewa dan sakit hati.

Foto itu beneran Xavier dan Shara, apa bisa dalam keadaan kayak gini Yala berpositif thinking?

YalandaReksi
|Nei lo dimana?|

Tidak ada balasan dari Neira, Yala tidak terlalu memikirkan. Tak lama taksi online yang Yala pesanpun datang.

YalandaReksi
|Nei, gua boleh kerumah lo?|

NeiraZea
|Nei dirumah Leta, Kak Lala sini aja. Nei lagi main sama Ezhar.|

YalandaReksi
|👍|

Mxavier || ENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu