chapter 21

750 89 14
                                    

▪▪▪

"Bang, Mamah pulang dulu gak papa?" tanya Maria kepada Xavier yang baru saja selesai sarapan pagi.

Xavier menganggukan kepalanya, ia tak mau terus membebani Maria. "Nanti siangan atau sore Mamah kesini pagi, pekerjaan Mamah banyak yang tertinggal dirumah dan Mamah harus siapin baju-baju buat ganti Abang, gak papa ya?"

"Its oke, Mam." Maria tersenyum.

"Nanti Mamah suruh Lala kesini ya? Soalnya Lala tadi bilang gak mau sekolah," tukas Maria.

"Lala harus sekolah, Mamah. Ujian kenaikan kelas sebentar lagi tau," ucap Xavier.

"Lala mana mau fokus sama belajar, Bang. Lala pokusnya cuma sama Abang doang," jelas Maria sambil membereskan tempat makan yang digunakan Xavier tadi.

"Yaudah kalau Mamah mau pulang dulu gak papa pulang aja dulu."

"Iya Abang. Yasudah Abang hati-hati, jangan mainin hp terus ya?"

Xavier menganggukan kepalanya pelan. "Mamah hati-hati."

Ting

YalandaReksi
|Mamah aku di sekolah hehehe. Udah di jemput Nei😣.|

"Bang ternyata Lala sekolah katanya di jemput Nei, kamu beneran gak papa sendiri?"

"Astagfirullah Mamah iya gak papa, Abang udah gede lagian kan masih ada Dokter sama suster disini," tukas Xavier, agak aneh rasanya ia yang sudah menginjak umur 18 tahun masih saja di anggap sebagai anak kecil.

"Mamah memastikan Abang. Yasudah."

Berhubung Erwin sudah berangkat bekerja, dan ternyata Yala yang masuk sekolah juga Maria yang harus pulang dulu kerumah membuat Xavier harus sendiri diruang rawat.

Maria sudah hengkang dari ruang rawat Xavier dan hening lah yang menemani Xavier kali ini.

Ting

Pak Fajar
|Xavier, siangan Bapak akan menjenguk. Bapak minta alamat rumah sakitnya, ya.|

Xavier menghela nafas. Sebenarnya tidak masalah jika Pak Fajar menjenguknya, namun ada rasa takut yang Xavier rasakan. Mengingat acara pensi beberapa hari kemarin, Xavier takut Pak Fajar membahasnya dan menyalahkan semua kekurangan acara itu kepadanya, bukan hanya kepadanya namun bisa saja pada Gema. Apalagi pada saat itu, Gema pulang lebih awal dengan kasarnya meninggalkan satu tanggung jawab demi tanggung jawab yang menjadi tanggung jawabnya.

MarionXavier
|Baik, Pak.|
|Rumah sakit Lakaswara ruang Lavender no 14 VVIP.|

"Si Rezka kok gak ngehubungin gua ya?" tanya Xavier. Sudah hari ini Rezka dan Xavier tidak bertukar kabar, ntahlah apa sahabat-sahabatnya lain mendapatkan kabar dari Rezka?

MarionXavier
|Cil, lo sering chat ama cowok lo gak?|

NeiraZea
|Suka tapi Nana lagi sibuk pokoknya, Nana belajar terus. Btw Sapi, Om Agam ke Jerman ya?|

Xavier menyernyitkan dahinya. Agam? Ke Jerman? Untuk apa lagi? Bukannya sidang mediasi akan segera dimulai?

▪▪▪

Mxavier || ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora