chapter 34

770 96 4
                                    

▪▪▪

"Yala mau kesini, Mal," kata Neira. Posisi Neira sedang berada dengan Kamal di depan ruang rawat Xavier.

"Yala?" Neira mengganggukan kepalanya pelan. Kamal mengusap wajahnya dengan kasar.

"Yala tau kalau Xavier kehilangan ingatannya?"

"Kita obrolin ini kan di grup, Mal. Kalau Yala baca ya Yala tau," balas Neira tak mau ambil pusing.

"Xavier bakal bingung banget kalau Yala nyamperin dia, Nei. Lo kan tau dia hilang ingatan sampe pacar sendiri aja dilupain," jelas Kamal.

"Yahabisnya gimana lagi? Yala ngabarin kalau dia mau kesini.."

"Terus selama Xavier koma keberadaan dia dimana?" kata Kamal dengan nada ketus.

"Ada apa, Mal?" tanya Gema yang memotong ucapan mereka, Gema datang dengan Leta.

"Anak lo mana, Ge?" tanya Kamal.

"Rumah, di tinggal lagi," balas Gema dengan singkat.

"Lo gimana?"

"Gak gimana-gimana, lagian gua gak bisa nyalahin Xavier juga karena ingatannya," tukas Gema sambil merangkul Leta.

"Leta mau bantuin Xavier, asal tau batasan," sambung Gema yang membuat Neira dan Kamal..

"Terus kalian kenapa disini?" tanya Leta.

"Sapi baru aja diperiksa Dokter, dan Nei sama Kamal lagi ngobrol aja," kekeh Neira membalas.

Didalam ruang rawat Xavier tersisa Xavier sendiri karena Maria sedang kekantin rumah sakit, dan Erwin masih di Jakarta karena tuntutan pekerjaan yang mungkin Erwin akan kembali kesini.

"Ngobrolin apa?" tanya Leta ingin tau.

"Soal Yala. Yala ada hubungin lo gak, Let?"

"Yala?" Neira mengangguk pelan.

"Dia cuma tanya posisi gua dimana, gua jawab di RS," jelas Leta.

"Kenapa? Yala mau kesini?"

"Iya, Lala hubungin mau kesini dan mungkin dia kesini sama Dimas. Kalau Sapi ketemu Yala, Nei takut Sapi nya kenapa-napa, karena bakal aneh banget kalau Yala ngejenguk dengan posisi dulu Yala sama Sapi gak deket, bahkan dulu mereka cuma sekedar tahu," jelas Neira.

"Iyaudah, semoga aja Sapi nya gak nanya hal-hal aneh dulu," balas Leta.

"Rezka mana?" Kini Gema yang bertanya.

"Diruang rawatnya. Bang Ge, Rezka udah bisa dipindahin ke Jakarta itu juga keinginan Om Agam dan rencananya kita mau bawa Rezka pulang sore ini ke Jakarta," ujar Neira.

"Kalau Rezka ke Jakarta, Xavier gimana?" tanya Leta memotong.

Neira menggelengkan kepalanya. "Terus kenapa Rezka ditinggal sendiri?"

"Tadi sama Papah Agam, Rezka nya juga tidur."

"Kamu disini ya aku jengukin Rezka dulu," tukas Gema kepada Leta. Leta menganggukan kepalanya, berat bagi Leta jika harus berpura-pura didepan Xavier dan membiarkan suaminya menahan sakit walau Gema berkata tidak apa-apa.

Mxavier || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang