Epilog

1.1K 80 13
                                    

Xavier berhak meminta Yala untuk menetap, tapi Yala punya keinginan untuk pergi.

•••

Dengan helaan nafas pelannya Xavier menghela nafas tak terasa bahwa sakit akan kehilangan Yala itu sangat menyiksanya. Sudah satu bulan lebih lamanya Xavier tidak melihat Yala, dan hari ini adalah hari kepulangannya dari rumah sakit.

"Bang, masih pusing ya?" tanya Maria yang sedari tadi mengamati setiap gerak Xavier.

Ya, pusing itu masih sering Xavier rasakan, entah karena penyakitnya atau efek dari kecelakaan. Xavier tidak banyak mengeluh karena yang Xavier inginkan cepat-cepat untuk pulang.

"Bang.." Xavier menggelengkan kepalanya dan memaksakan senyumnya agar Mamahnya tidak terlalu khawatir terus menerus.

"Abang gak papa, kan mau pulang," kata Xavier. Maria mengusap puncak rambut kepala anaknya..

"It's oke boy, kita pulang hari ini. Abang kangen rumah?" Xavier menganggukan kepalanya tanpa ragu.

Xavier rindu setiap sudut rumahnya apalagi setiap moment yang ada didalamnya.

"Tapi Abang ada pemeriksaan ulang tentang penyakit Abang ya? Takutnya Abang masih butuh darahnya," jelas Maria.

"Gak bisa sembuh ya, Mah?" Maria terdiam.

"Yaudah."

▪▪▪

"Sapi," sapa seseorang yang tak lain adalah Shara. Xavier menoleh dan memasang wajah datarnya, lalu menyerkitkan dahinya seakan bertanya 'ada apa?'

"Lo udah masuk aja," kata Shara dengan senyum manisnya. Xavier membalas dengan anggukan kecil.

"Mau gua anterin kekelas gak? Ayo deh gua anterin takut lo belum kuat-

"Gua kuat," potong Xavier dengan nada ketus. Shara memajukan bibirnya.

"Kenapa kok ketus banget, Sap. Gua ada salah ya sama lo?" tanya Shara memasang wajah sedihnya, baru kali ini Xavier bersifat ketus kepadanya.

"Ra, stop deh jangan deketin gua karena lo mau deket sama Rezka," kata Xavier to the point.

"Kok.."

"Kok gua tau? Gua tau lah, udah ya Ra kalau mau berteman sama gua, gua gak akan nolak tapi kalau sifat lo kayak gini dan punya maksud lain please gua gak mau, risih tau gak," tukas Xavier mengeluarkan unek-unek nya yang selama ini di pendam.

Ini adalah hari pertama Xavier sekolah setelah ingatannya kembali dan kondisinya membaik.

"Gua gak-

"Gua gak apa, lo suka sama Rezka. Rezka tau loh Ra lo suka sama dia lo gak malu? Apalagi posisi Rezka udah punya pacar, ngelirik temen cewek aja jarang apalagi cewek baru kayak lo," cerocos Xavier dan meninggalkan Shara yang menatap Xavier dengan tatapan kesal.

"Gua juga gak pengen punya perasaan kayak gini, Xavier!" teriak Shara. Tidak perduli ada beberapa siswa dan siswi yang ada di antaranya menatap dia dengan tatapan bingung.

"Apa kalian lihat-lihat?! Lo pikir gua pertunjukan sirkus," sentak Shara menatap tajam anak-anak yang sekarang malah menertawakannya.

Mxavier || ENDWhere stories live. Discover now