(Vegas-Pete) Kencan

4.6K 460 20
                                    

Hallooo Semua ☺️
Sebelum Bab KENCAN dimulai,,,

LeMmooN123 mau bilang :
Makasih banyak ya Reader

Liat 🌟 🌟 yang kalian kasih, bikin hati yang awalnya kosong jadi penuh terisi. #eeeaaa 🤭🤗

baca coment kalian berasa punya temen sefrekuensi.🫰

Beruntungnya aku punya kalian 😁😊,
dan semoga tulisanku jadi salah satu alasan kecil kalian senyum hari ini.
😚 *Sun jauh dulu*

Stay Healty.
Keep spirit.
Love you all ️💕

==================================

"Hallo.. Macau"
"Ya kak.."
"Kamu dimana?"
"Masih dirumah keluarga utama"
"Mau aku jemput sekarang?"

Diwaktu aku sedang telepon Macau, aku masih dibawah selimut.
Vegas ngedusel di punggungku.

"ngga usah kak, aku baik-baik saja"
"apa rencana mu hari ini?"
"Aku akan main game dengan Porchay"
"Bagaimana Venice?"
"Venice bersama kak Porsche dan yang lain."
"Kebutuhan Venice bagaimana?"
"Masih ada semua, aku ambil dari tas bayi yang di mobil. Ada susu, popok, dan juga baju. Jadi tenang saja."
"Syukurlah"
Aku memang selalu menyiapkan tas berisi kebutuhan Venice di mobil. Seandainya ada kebutuhan mendadak.
"Venice nggak rewel?"
"nggak.. Dia suka bersama Kak Porsche"
"Kamu yakin baik-baik saja?" tanyaku memastikan.
"Iya.. Tenang saja, Kak Pete sudah baikan sama Kak Vegas?"
"sudah...kakakmu gila" aku ucapkan pelan, takut yang dimaksud dengar.
"Bukankah dari dulu memang dia gila?"
"haha iya juga."
"Masih butuh bantuanku untuk memukulnya?"
"sudah kulakukan, aku hampir menembaknya semalam"
"Hah?? Kak kamu boleh memukulnya, tapi jangan membunuhnya. "
"haha.. Aku hanya bercanda, baiklah.. Nanti kabari aku lagi ya.."
"ok kak"
Aku meletakkan hp sembarangan diatas tempat tidur.

"Vegas bangun.."
Aku mengguncang tubuhnya. Tapi tidak ada reaksi.
"Vegas.." aku coba sekali lagi.
"hnng jam berapa ini?"
"Jam 9"
Vegas tak bergerak lagi.

Ayo coba pakai trik ini, siapa tau berhasil?

"Haloo Macau!! Aku akan menjemput mu sekarang!"
Baru selesai aku bicara.

"Nggak!! Nggak!! Kamu disana dulu!!" Vegas berteriak dan langsung duduk ditempatnya.

Rambutnya acak-acakan.
Matanya belum terbuka.
Dia terlihat sangat lucu.

"Hahaha!!" Aku tertawa keras.
"Pete!! Awas ya kamu!!"
Vegas menjatuhkan tubuhnya diatas ku.
"Aduhh!!"
Dia tidak pernah sadar kalau badannya itu berat.


"Dimana mobilnya?" aku tidak melihat mobil saat sampai ke parkiran hotel.

"Ni.." Helm ditangannya diserahkan padaku.

"Apa ini?"

"Katanya mau naik motor"

"Hah??"
Pantas Vegas pakai jaket kulit segala. Ternyata mau naik motor.

"Vegas.. Porsche tau soal ini?"

"Soal apa?"

"Yang tentang naik motor, pelukan waktu sampai dirumah.. yang aku bilang aku belum pernah naik motor itu.. Kamu cerita ke dia? "

"owh itu, dia tau. "

Aku malu.. Maluuuu...
Aku jongkok memeluk kakiku.
Porsche tau aku cemburu.

Kenapa ya kalau ketahuan cemburu bisa malu begini?
Huff..
Dulu waktu kejadian, aku nggak cemburu. Kadang kalau aku ingat moment Vegas dengan orang-orang sekitar ku dulu, aku ingin punya moment yang sama.

"gimana nanti? aku pasti diejek " rengek ku.
"Heh.. Berdiri.. Ayo berangkat!" Vegas mengacak rambutku.
"Berangkat kemana?"
"Katanya mau kencan"
"Iya kemana?"
"Udah naik dulu, cepetan panas ini"

Selama di jalan, aku baru tau arti kalimat yang pernah viral : kayak lagi ngeprank malaikat maut.

Motornya melaju kencang, cukup kencang untuk bisa bikin aku langsung ketemu malaikat maut, .
Aku cuma memeluk pinggang Vegas sekuat yang aku bisa.
Kadang terlintas wajah Venice, Macau, sampai wajah Nenek ku.

Ya Tuhan kalau sampe aku nggak selamat, biarkan aku jadi arwah penasaran dan menghantui Vegas.
Hukum Vegas seberat-beratnya.
Dan yang terpenting, Tuhan tolong jaga Venice, Macau dan Nenek.

Kami sampai di sebuah parkiran mall.
Mau ke mall aja taruhannya nyawa.
Aku turun dari motor Vegas, dengan kaki gemetar.

"Vegas!! Kamu nggak waras ya?! Kenapa kenceng banget naiknya?"

"Biasa aja itu. "

"Aku nanti pulang naik Taxi aja. Kalau ada apa-apa setidaknya dari kita ada yang hidup, buat mengurus Venice dan Macau."

"Berlebihan." Vegas memencet hidungku.
"Sakit!" Teriak ku.

"ini mau ngapain ke mall??" aku bertanya saat kami berjalan masuk mall.
"Nonton.. Makan.. Jalan-jalan"

"Hah? Kamu dapat ide dari siapa?"

"Nggak siapa-siapa."

"Porsche? Iya kan?"

"Bukan."

"owhhh dulu kamu sama Tawan kencan ke mall?" Nama Tawan muncul di kepalaku

"kenapa orang udah mati di sebut terus?"

"Heiii dia tu mati gara-gara kamu, nggak ada sopan santunnya"

"ini mau nonton apa mau ribut?" Tanya Vegas tegas.

"Terserah.. " jawabku acuh.
Aku hanya mengikuti Vegas dari belakang.
Aku tidak memperhatikan jalan.
Aku nabrak punggung Vegas karena dia tiba-tiba berhenti.
"aduh"

Vegas Berbalik kearah ku.
"Pete, masalahnya apa?"
Kenapa tiba-tiba tanya masalahnya apa?

"Kamu bad mood karena apa?" kenapa suaranya lembut banget.

"gpp.." jawabku singkat.

"Sekarang, aku tanya kamu mau nonton nggak?

" mau. "

" Terus kenapa ngambek-ngambek an gini? "

" ngga ngambek"

"Nggak ngambek, manyun terus" Vegas mencubit bibirku yang tanpa sadar dari tadi manyun.

"Kamu aneh ngajak aku kencan, tapi nggak tanya aku mau apa? Mau kemana?"

"Pete, Mau kemana? Mau apa?"
Belum juga aku jawab.
Hp Vegas bunyi.

"Ya, handle dulu. Saya dalam perjalanan"
Wajah Vegas menegang.

"Ada apa?"

"Ada penyusup"

"Hah??"

"Kita harus segera ke rumah keluarga utama" Vegas bergegas.
Aku hanya mengikuti.

"Vegas, kenapa ke keluarga utama?"

"Sialan, dia mengaku aku yang menyuruhnya menyusup ke keluarga utama"

"Hah? Tapi kamu bukan yang nyuruh kan ?"
"Bukan aku Pete."

Siapa dia dibalik ini?
Aku baru ingat Macau dan Venice di rumah keluarga utama.
Aku berusaha menelepon Macau tapi tidak tersambung.
Lalu telepon Porsche juga tidak diangkat.

Akan aku hajar dia, gara-gara dia kencanku gagal.



=Terima Kasih untuk semua Reader=

NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang