1.2

1.7K 251 31
                                    

POV Vegas

"Vegaaaasss!!!!!!" teriakan pete sudah bisa menghancurkan seluruh gedung.
Pasti dia sudah dengar kabar tentang Venice.

Aku harus apa? Aku nggak bisa bohong, aku takut.
Kertas yang aku pegang sampai bergetar.

"Brak!!!" suara pintu ruanganku ditendang pete. Entah sudah berapa kali dia menendang pintuku minggu ini.
Aku hanya menunduk dan mengerutkan dahi.

"Mana Anak itu?!" suara pete menusuk telingaku.

Aku menunduk menghindari tatapan mata pete yang menakutkan.
Ya Tuhan, Venice berbuat apalagi sih?!

"Vegas!"

"Hah.. Iya.. Apa?" jawabku terbata.

"Dimana anakmu?!"

Saat aku mendongak, aku tidak bisa menggambarkan seberapa menakutkan wajah pete. Di tangannya sudah ada pistol, apa dia akan menembak Venice?

"Mmm.. Aku ga tau.." jawabku pelan.

"Apa?! Jawab yang keras!"
Aku tersentak karena kaget, mendengar bentakan pete.

"Aku ga tau." aku berusaha menunjukan reaksi wajah se tenang mungkin.

"Bohong!!Kamu bohong!! Kamu mau melindungi anak itu?!" ucap pete sambi mengacung-acungkan pistol ke arahku.

"Pete, hati-hati pistolmu. " suaraku bergetar, aku sampai refleks mengangkat kedua tanganku.

"baik.. Baik.. Macau!! Pasti Macau tahu!"

Pete pergi meninggalkan ruanganku. Aku mengikuti dia menuju ke ruangan Macau.

"Macau!!"

Harusnya Macau sudah mendengar dari tadi teriakan Pete saat memanggil namaku. Seharusnya dia sudah siap dengan jawaban.

Saat pintu ruangan Macau dibuka dengan kasar.
Sebentar..
Kenapa pintu ruangan Macau mendapat perlakuan lebih baik, kenapa pete harus sampai menendang pintu ruanganku?
Benar-benar tidak adil.

"Macau!!"

Aku yang berdiri dibelakang pete melihat wajah Macau sudah pucat.

"mm.. Iya.. kak.. " suaranya sama bergetar ya denganku.

"Kamu lihat Venice?"

"Venice?" pandangan mata Macau bertemu dengan mataku.

Aku memberi tanda, menggeleng pelan.
Macau mengerutkan dahinya.

Nggak tahu, aku membentuk kalimat itu dengan mulutku tanpa suara sama sekali.

Tapi tiba-tiba pete menengok kearah ku. Aku langsung menunduk.

"Nggak.. Nggak tahu kak.." Jawab Macau terbata.

"Kaliaaann!! Argh!!" tiba-tiba pete menggebrak pintu Macau dengan lengannya.
Aku dan Macau sampai tersentak.

Ya setidaknya pintu ruang kerja Macau harus merasakan pukulanmu pete..

"Kalian sembunyikan dia dimana?" tanya pete lagi.

"Nggak.. Aku beneran ga tau kak.." lanjut Macau.

"Pete.. Kamu tenang dulu." aku meraih tangan pete yang sedang memegang pistol.

"Nggak bisa!!!" pete menepis tanganku.

"Pete ada apa?" tanya Pol yang muncul dari ruangan disebelah ruangan Macau.

Aku sudah berusaha memberi kode dengan gelengan kepala, Macau juga sudah bergerak gerak seperti orang gila.
Memberi kode agar Pol jangan ikut-ikutan.

NEXT (Vegas-Pete) INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang