Chapter 15. Ternyata mudah.

804 103 7
                                    

Rimuru berada tepat di depan Kutukan itu ketika dia bersiap memerasnya.

Namun, matanya melebar ketika melihat sebuah tangan tepat berada di depan wajahnya. Dengan refleks nya yang tinggi, pukulan itu mengenai tepat ke katana Rimuru. Membuatnya terpental jauh ke belakang, terguling karena kekuatan serangan yang di luar nalar.

Membuat ketiga orang di sana terdiam seketika ketika melihat temannya terpental cukup jauh dan menabrak dinding beton yang keras. Kutukan itu menyadari, kenapa dia berusaha memisahkan Rimuru itu karena instingnya Kutukannya yang berbicara kalau dia sangat berbahaya.

Namun kutukan itu menyeringai ketika instingnya salah, dan berpikir bahwa Rimuru tidak berbeda dengan yang lain.

Panda, Maki, dan Toge. Mereka tidak bisa membiarkan penjagaan mereka turun sedikitpun, meskipun mereka sesekali menatap kebelakang. Khawatir dengan Rimuru yang terkena pukulan telak.

Namun, di balik asap itu. Rimuru bangkit dan keluar dari asap reruntuhan, meskipun ia terluka. Itu tidak terlalu parah.

Rimuru meludahkan darah segar dari mulutnya ke samping. Mengelap mulutnya dengan punggung tangan. Ada beberapa aliran darah yang keluar dari kepala Rimuru, namun karena dia menggunakan Energi Kutukannya keseluruh tubuh. Dia jadi bisa meminimalisir kerusakan yang di alami.

"Ternyata dia cepat juga." Rimuru berjalan, menatap kutukan itu dengan mata emas nya yang bercahaya.

Kutukan itu sedikit bergetar ketika menatap langsung ke arah mata Rimuru secara langsung. Ekspresi nya dingin.

Sedangkan Maki, dia menyiapkan kuda-kuda nya untuk menyerang sambil menyeringai puas ketika Rimuru sudah sampai berada di sisinya.

"Toge, kau masih bisa bicara untuk satu kali?" Tanya Rimuru kepada Toge yang sudah batuk darah.

"Dia sudah menggunakan seluruh kekuatannya ketika membuat kutukan itu kehilangan dua tangannya, namun sepertinya Kutukan itu bisa menggunakan 'Reverse'." Panda menjelaskan.

Rimuru tidak menggubris panda, dia hanya terus menatap Toge dengan senyum tipisnya. Toge mengelap darah dari mulutnya dan bangkit.

"Tsuna Tsuna" angguk Toge.

"Kalau begitu bagus." Rimuru kembali menatap ke arah kutukan tingkat tinggi itu dengan kuda-kuda yang siap untuk menyerang, energi kutukannya tersebar di seluruh tubuhnya beserta ke arah pedangnya.

"Ini baru 1 Minggu dan kau sudah menguasai Energi seperti itu?" Ucap Panda terkejut.

"Ini bukan waktunya untuk membicarakan hal itu."

"Ahh, tentu saja ini bukan waktunya untuk bicara." Balas Maki menyeringai.

"Ok!" Panda mengepalkan kedua tangannya yang saling berbenturan. Dan Rimuru baru menyadari kalau panda sedang dalam mode Gorilanya.

"Kami mengandalkan mu! Toge!" Gumam Rimuru, Toge hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Ayo!!"

Pertama yang menyerang adalah panda yang melompat sangat tinggi dan menghantam kutukan itu dengan pukulannya, membuat sebuah ledakan besar terjadi dengan asap yang menutupi.

Kutukan tingkat satu itu tidak mungkin hanya diam saja, pergerakannya sangat cepat ketika menghindari serangan dari Panda dalam mode gorila nya yang mempunyai kekuatan penghancur yang tinggi.

Namun, Rimuru dan Maki telah berada di masing-masing sisi dari kutukan itu. Dan melayangkan serangannya.

Seperti dugaannya, di lihat dari pergerakannya Ia sangat cepat ketika menghindari dua serangan sekaligus. Maki memutar tombaknya melayangkan serangan ke arah kepalanya, dengan rotasi yang cepat Rimuru segera mengantisipasi serangan dari Maki dengan menyerang Kutukan itu di posisi Yang sangat rendah.

Kecepatan dari kutukan tingkat satu tidak bisa di anggap sepele, dia segera menghindari serangan Maki dengan mendongkak kan kepalanya ke belakang sehingga serangan nya terlewati. Dan menginjak pedang Rimuru di saat yang bersamaan.

Rimuru telah mengantisipasi hal itu, dia menahan Tombak Maki dengan tendangan menyamping dan melompat mengambil tombak itu. Sehingga dia berada di atas kutukan tingkat satu untuk sekarang. Memutar tombaknya serangan ia lepaskan ketika kutukan itu melompat menjauh dari arah sana.

Benafas ... Aku perlu bernafas ... Stamina tubuh ini sangat terbatas... Rimuru mengingatkan dirinya berkali-kali.

Dan ketika dia melamun, sepasang tangan putih meruncing tiba di depannya lagi. Kepalanya sedikit menghindar ke samping hingga sisi leher kiri nya terkena sayatan akibat serangan dari kutukan itu.

"Rimuru!"

"Tenang Maki, aku tidak apa-apa." Ucap Rimuru menahannya sementara ia mengecek samping kiri lehernya yang mengeluarkan darah. Untung saja lukanya tidak terlalu dalam hingga merobek lehernya.

Tanpa sepengetahuan siapapun. Kutukan itu terpental cukup jauh hingga menabrak dinding dengan keras.

"Oh, jangan lupakan aku kawan."

"Panda, kau menghilangkan hawa keberadaanmu!"

"Sekarang!"

Rimuru berteriak ketika dia berlari cepat ke arah Kutukan yang belum siap itu, di susul dengan Maki dan Panda yang di belakangnya. Maki melempar Katana Rimuru. Begitu pula dengan Rimuru yang melempar tombak maki kepadanya.

Kutukan itu baru terbangun karena pukulan panda yang keras, meskipun tidak menghasilkan luka apapun.

Rimuru berada di sisi kanan, sedangkan Maki berada di sisi kiri dan panda tepat di tengah Kutukan hendak melayangkan semua kekuatan mereka ke satu arah.

"Checkmate" Mereka bertiga menyeringai bersama ketika tinggal melayangkan serangan terakhir. Apakah kutukan itu sangat cepat? Tapi satu detik tidak bergerak saja bisa berakibat fatal.

Dan penentu nya berada jauh di belakang mereka.

"Jangan Bergerak!"

Kutukan itu terdiam untuk sesaat. Namun ... Bahkan 0.2 detik sangat lah lama di situasi saat ini.

Boom!!!

Tiga serangan telak dari kekuatan penuh mereka berhasil menghancurkan kutukan tingkat 1 dengan sekali serangan. Hancur lebur berantakan tanpa sisa. Dengan banyak darah yang bercipratan kemana-mana.

Namun, Toge benar-benar dalam kondisi yang sangat parah ketika darah terus keluar dari mulutnya.

"Ternyata ini lebih gampang dari dugaan ku."

"Apa yang kau bicarakan, untuk sekarang Panda! Kau bawa Toge keluar terlebih dahulu untuk perawatan kami akan mencari korban yang tersisa." Teriak Rimuru dan Panda mengangguk membawa Toge keluar dari rumah ini.

Terlihat di semua sisi rumah energi kutukan itu perlahan menghilang.

Setelah mereka keluar, para korban yang tersesat ternyata di temukan. Kutukan itu ternyata tidak membunuh mereka, para korban bilang kalau kutukan itu hanya menakut-nakuti mereka, meneror, dan membuat mereka putus asa. Sehingga membuat banyak energi negatif yang dapat di serap oleh Makhluk Kutukan itu agar kekuatannya bertambah.

Tak terasa waktu telah berlalu dan bulan April datang. Banyak hal yang terjadi tiga bulan sebelumnya itu. Inumaki Toge, berada pada Shaman tingkat semi 1, Panda berada pada tingkat 2, sedangkan Maki, karena keluarga yang terus menahan kenaikannya Masih terpaku di tingkat Empat. Dan yang terakhir Rimuru, dalam waktu tiga bulan dia sudah berhasil menjadi Penyihir Jujutsu tingkat 1.

Bersambung.

Traveling Between DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang