Chapter 20. Event.

698 88 1
                                    

Beberapa Minggu telah berlalu semenjak pertarungan Rimuru dan Maki, ia sedang berjalan di koridor sendirian. Karena beberapa barang ketinggalan, dia harus kembali ke kamarnya. Namun ... Ia segera berhenti ketika merasakan keberadaan asing yang tak pernah ia temui.

"Siapa itu? Ada satu Aura sangat tidak asing."

Saat ia ingin menuju jalan batu yang di tata rapih yang mengarah kelapangan, ia mengambil jalan ke kanan ke arah Megumi dan Nobara. Suara gemuruh terdengar olehnya ketika melihat Megumi terlempar hingga beberapa kali terguling. Rimuru melihat kembali ketika ada seseorang yang tak jauh dari nya, ketika Megumi hendak mengeluarkan Shikigaminya, orang berotot tinggi itu tiba di belakang Megumi dengan cepat dan memeluknya dari belakang. Memberikan bantingan yang cukup keras ketika pria berotot itu mengangkat Megumi dan membantingnya ke belakang.

Megumi dengan sigap langsung bangun setelah terbanting, namun todo sudah berada di depannya dan hendak memukulnya. Namun ..., Pukulan itu mengarah ke samping ketika seseorang mementalkan tangannya dengan mudah.

"Tidak baik membully Kouhai ku." Rimuru tiba di sana dengan senyum tipis nya berada tepat di hadapan Todo Aoi.

Todo terkejut ketika pukulannya berhasil di netralkan oleh Rimuru, ia menyeringai lebar ketika melihat Rimuru berada di depannya.

'Benar-benar Energi kutukan yang gila.' pikir Todo menyeringai ketika dia melihat energi kutukan yang membludak di sekitar tubuh Rimuru.

"Rimuru-senpai!" Megumi sedikit terkejut dengan kedatangan nya yang tiba-tiba.

"Benar, tenang saja. Karena Senpai mu sudah tiba, kau tidak akan merasakan sakit lagi." Balas Rimuru dengan senyum tipis tanpa mengalihkan pandangan nya dari Todo.

"Sungguh energi Kutukan yang luar biasa." Todo menyeringai ketika dia memasang kuda-kuda di depan Rimuru.

Sementara itu di belakang mereka ada Nobara dan Mai.

"Siapa dia?" Mai bertanya dengan sedikit terkejut ketika melihat energi tak masuk akal yang keluar dari tubuh Rimuru.

"Oh, itu Rimuru-Senpai kami tercinta." Balas Nobara dengan seringai kecilnya.

'Ini cukup gawat juga, aku tidak membawa senjata apapun. Jika pertarungan tangan kosong, maka aku harus menambah energi ku untuk pertahanan sekaligus serangan untuk dapat memberikan pukulan telak padanya.' Rimuru memasang kuda-kuda nya juga dengan senyum tipis.

"Rimuru-senpai!" Megumi berteriak kepadanya ketika dia mengeluarkan senjata dari bayangannya.

"Ohh! Kau benar-benar bisa di andalkan Megumi." Rimuru mengambil senjata itu, meskipun tongkat kayu. Tapi itu lebih baik dari pada tidak memilikinya sama sekali.

Jarak Todo dan Rimuru sangat dekat, 1 meter menjadi pembatas mereka ketika mereka memasang kuda-kuda masing-masing.

Todo mengambil gerakan terlebih dahulu ketika dia melayangkan pukulan cepat dan kerasnya tepat ke arah kanan Rimuru. Rimuru dengan lihai memutar tongkat kayunya dan membuat pukulan itu meleset ke atas dengan mendorongnya.

'Pergerakan yang lincah.' Seringai Todo.

Rimuru segara memutar kembali tongkatnya dan memberikan serangan telak di arah dagu Todo hingga dia menengadah ke atas langit.

'Meskipun tubuhnya kecil tapi dengan energi kutukannya, dia bisa mengeluarkan serangan yang sangat kuat!'

Rimuru memutar tubuhnya dan menyerang Todo tepat di arah perut nya hingga Todo terpental beberapa meter ke belakang dengan kaki yang menyeret tanah, tiba di sisi Nobara dan Mai.

Traveling Between DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang