3.Perhatian.

122K 9.4K 129
                                    


Rayna tidak bisa tidur, ini malam kedua ia menjadi seorang istri dari Aksa. Tadi malam keduanya menginap dirumah orang tua Aksa, makanya Aksa tidak bisa keluar.

Tapi sekarang,perasaan rayna terasa tidak enak, apalagi melihat jam sudah menunjukkan pukul 01.11 pagi. Sedangkan Aksa? Suaminya itu belum pulang sama sekali.

Rayna berusaha memejamkan matanya, tapi sulit. Ia lebih memilih melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Dan betapa terkejutnya ia melihat Aksa yang terlelap diatas sofa,dengan wajah lebam!

Ia segera menghampirinya, ia sendiri meringis melihat wajah itu. Ia ingin membangunkan Aksa,tapi ada rasa takut juga kalau Aksa nanti akan marah marah.

Arghh.

Rayna tak mau habis fikir, ia mencari cari kotak p3k didalam laci yang ada dikamar, tapi ia tidak menemukan apa pun.

Jadilah ia kembali ketempat Aksa, dan beralih mengambil kain dan juga air hangat

"Aksa gak demam bodoh"batin rayna.

"Permisi ya Aksa, rayna cuma mau bersihin luka nya, nanti kalo gak dibersihin jadi infeksi"bisik rayna, lalu ia dengan hati hati mulai membersihkan luka Aksa.

Sesekali ia terkejut karena Aksa bergumam.gadis itu jadi tidak fokus saat melihat mulut Aksa yang terbuka, apalagi hidung mancung cowok itu.

"Boleh gak sih seneng? Karena bisa dekat gini sama Aksa?"

"Ngapain Lo?"suara serak Aksa, membuat rayna terperanjat dari duduknya. Gadis itu memegang dadanya yang berdetak cepat.

Aksa langsung terduduk dan menatap rayna dengan datar. "Aku cuma mau bersihin luka kamu"cicit rayna, ia tak berani menatap wajah Aksa.

Sedangkan Aksa, ia melihat jam tangannya lalu menghela nafas "bersihin atau sengaja mau nyentuh nyentuh bibir gue hm?"tanyanya.

Rayna kembali melotot, lalu ia menggoyangkan kedua tangannya "Enggak, aku cuma mau nutup mulut kamu, tadi itu kebuka"jelasnya dengan tatapan menatap Aksa.

Deg

Rayna langsung menunduk kembali, ia tidak tahan kalau lama lama saling bertatapan dengan Aksa.

"Ck serah!"ketus Aksa, ia bangun dari duduknya, tapi ia lupa kalau kakinya keseleo, hingga tubuhnya tidak seimbang.

Matanya melotot dan pada akhirnya ia terjatuh diatas tubuh rayna yang sedang terduduk diatas karpet.

Keduanya terkejut, apalagi rayna yang ada dibawah tubuh Aksa. Jantungnya berpacu kembali, keduanya saling bertatapan.

Aksa membalik tubuh keduanya, hingga sekarang rayna yang ada diatas tubuhnya dengan tubuh yang saling menempel sepenuhnya.

"Bangun!"titah Aksa, gadis itu masih saja bengong, hingga Aksa menarik hidungnya. "Ck, bangun ego, Lo berat!"lanjutnya.

Rayna mengangguk dengan bodoh, ia berusaha bangun dari atas tubuh Aksa, tapi lututnya tak sengaja menekan paha cowok itu hingga ia meringis.

"HUAAAAAA Maafff aksaaa, aku gak sengaja"paniknya, ia sampai mengelus bagian tubuh Aksa yang kesakitan.

"Jangan Ray!"sentak Aksa, ia menepis tangan rayna dari sana, ia terduduk menatap rayna dengan gusar.

Rayna berkaca kaca, ia takut menyakiti Aksa tadi. "Maaf"cicitnya, lalu menunduk dihadapan Aksa.

Sedangkan Aksa, ia mengusap wajahnya kasar, kenapa bisa ia dipersatukan dengan gadis se lemot rayna?!

"Shhh udah diem, kaki gue keseleo! Lo bisa gak bantu gue kekamar?"tanya Aksa, dan ia langsung mendapat anggukan dari rayna.

Gadis itu membawa tangan kiri Aksa dibahunya, hampir saja ia kembali terjatuh kalau Aksa tidak berpegangan dengan tembok.

AKSARAYNA Where stories live. Discover now