20. Osis

75.2K 5.9K 27
                                    


Bel istirahat membuat jiwa jiwa lapar anak anak sekolah kesetanan, setelah keluarnya guru yang mengajar,mereka semua berlomba lomba keluar dari kelas.

Tak terkecuali Reno dan Ariel, mereka berdua sudah tidak sabar untuk ditraktir oleh Aksa.

"Kampret, bisa pelan pelan gak sih Lo!"kesal Alisa, dari pertama masuk kelas ia sudah dibuat dengki oleh tingkah Ariel.

Begitu pula Ariel, entah apa yang menimpa kedua orang berbeda jenis kelamin ini sampai membuat bendera permusuhan.

Keduanya menghalangi jalan dipintu kelas, untungnya cuma tinggal Aksa,Leon,Reno dan rayna yang tertinggal melihat perdebatan keduanya.

"Serah gue, apa Lo"balas Ariel tak mau kalah, ia menatap alisa dengan tajam. "Wah Lo fikir gue takut sama Lo, ayo sini bertumbuk kita"

Rayna menarik tangan Alisa untuk menjauhkan gadis itu dari Ariel yang mungkin tadi akan dijambak oleh Alisa.

"Duhhh, udah yok liss, kita kekantin"relainya, ia menatap Aksa lalu setelah nya berjalan melewati Aksa dkk, dan pergi bersama Alisa.

"Sabar Riel, cewe gue emang gitu"ucap Reno dengan senyum mengejek, Ariel menatap Reno tajam. "Lo Suka sama modelan kayak begitu? Cih,rendah"Ariel melangkahkan kakinya keluar dari kelas meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Lah, gue emang salah ngomong?"heran Reno, tumbenan sekali Ariel se sensitif itu, dan matanya menyiratkan kebencian untuk Alisa.

"Udah udah, mending kita susul si Ariel"ucap Leon.

Ketiganya pun melangkah keluar dari kelas menuju kantin, ya Ariel pasti ada dikantin saat ini.

Diperjalanan menuju kantin, tatapan Aksa tiba tiba mengarah kekanan, dimana disana ada ruangan OSIS, langkahnya terhenti. "Kalian duluan, gue ada urusan bentar"Aksa hendak melangkah lagi, tapi suara Reno menghentikannya.

"Njirr, Lo mau kemana sa, teraktir cok"

Aksa berdecak, lalu ia mengeluarkan uang 100 ribuan 6 lembar, dan memberikannya kepada Reno, lalu kakinya melangkah pergi.
"Kebanyakan cok"

"Ambil aja, rezeki Lo tuh"ucap Leon, lalu langkahnya pun tak menuju kantin, melainkan ke kelas 10.

"Lo juga mau kemana dah Yon?!"kesal Reno, ia sudah senang ditraktir begini,tapi kedua sahabatnya entah pergi kemana.

"Ade gue, ntar gue nyusul sama dia"

Disisi lain, Aksa diam didepan pintu ruangan OSIS, menunggu seseorang yang ia lihat masuk kedalam ruangan tersebut beberapa menit yang lalu.

Dengan kedua tangan dimasukkan dikantong celana, dan semua kancing seragamnya dibuka menampilkan kaos hitam tipis dibadannya.

"Iya makasih ya Ray, gue gak yakin sih awalnya Lo mau bantuin kita"

"Eum, iya, kan cuma bantu meriksa gimana sih Lo"

"Ya tapikan tetep aja, gimana kalo gue traktir Lo dikantin anak kelas 11? Sebagai ucapan makasi gue"

Samar samar Aksa mendengar suara, tangannya bergerak membuka ruangan osis tersebut, dan tatapan datarnya menatap ketua OSIS tersebut, Reyhand, adik kelas nya yang menjabat sebagai ketos.

Rayna yang melihat keberadaan Aksa terperanjat kaget, sedangkan Reyhand menatap heran.

"Aksa? Lo ada urusan apa keruang osis? Tumben"ujarnya.

Aksa tak menjawab, ia malah menarik lengan rayna untuk menjauh dari reyhand,"urusan gue sama cewek ini,bukan sama Lo"balas Aksa dingin, ia hendak membawa rayna keluar dari ruangan tersebut.

AKSARAYNA Where stories live. Discover now