5.Demi Aksa.

99.9K 7.6K 161
                                    


Esok harinya disekolah, rayna kembali membawakan tas aksa kedalam kelas, untungnya ia juga sedang piket dikelas, dan itupun bersama dengan Aksa.

"Aksa? Kamu bisa bantuin aku gak?"tanya rayna, ia mengambil dua penyapu yang ada digenggamannya dan memberikannya kepada Aksa.

Cowok itu menyerngit, saat ini hanya ada mereka berdua didalam kelas, jadilah rayna tidak segan berbicara aku-kamu kepada Aksa.

Beda halnya jika ada teman teman lainnya, maka ia akan memakai bahasa gaul mereka seperti biasa.

"Lo nyuruh gue?"tanya Aksa.

Dan rayna mengangguk "kan sekarang yang punya piket kita"balasnya.

Aksa menolak mentah mentah, ia melempar asal sapu tersebut kelantai, lalu ia berjalan meninggalkan rayna sendirian dikelas.

Tapi itu tak membuat rayna marah, ia tetap sabar dan menjalankan tugasnya sendirian.
Walau rasanya waktu tidak cukup untuk itu, bel pelajaran dimulai,saat rayna sudah selesai menyapu lantai,tapi tidak dengan mengelap semua meja dan jendela.

Ia yakin sekarang bahwa Aksa akan dihukum.

Buk Yumna mulai masuk kedalam kelas.

"Siapa yang tidak melakukan tugas piket hari ini?"tanyanya dengan nada tegas.

Rayna menggigit bibir bawahnya takut, buk Yumna itu dikenal garang, pernah sekali ia menjemur salah satu siswi sampai pingsan, dan rayna takut akan hal itu.

Tatapannya menuju Aksa yang terlihat tidak perduli.

"Rayna Alrayana dan Aksa Ferdinaga, siapa diantara salah satu dari kalian yang tidak bertugas? JAWAB!"

Rayna terlonjak kaget saat gurunya itu membentak, Al hasil rayna sekarang bangun dari tempatnya.

"Heh, Lo tadi yang nyapu kan?"bisik alis panik, ia melihat betapa bodoh teman nya itu.

"Sa-say-saya buk" akui rayna dengan terbata bata, ia tidak mau Aksa dihukum, apalagi disaat cowok itu yang sering masuk BK.

Buk Yumna menatap tak percaya "yang benar kamu? Bukannya Aksa?"tanya buk Yumna.

Rayna mengangguk pasrah "saya kok buk, tadi telat masuk"lanjut rayna.

"Kamu tahu kan apa hukumannya? Silahkan keluar!"

Sebelum keluar dari kelas, rayna menatap Aksa yang terlihat mentertawainya. Ia pun langsung berjalan keluar dari kelas, menuju lapangan untuk dijemur.

"Heh tolol dipelihara"ujar Aksa, melihat rayna keluar dari kelas.

"Lo juga bego"balas Leon, yang ada disamping Aksa. Terlihat tidak perduli, tapi leon tetap berusaha agar sahabatnya itu tidak menyesal nantinya.

Tak menghiraukan ucapan Leon, Aksa kembali fokus memperhatikan penjelasan buk Yumna.

Ditempat lain, rayna berusaha menutupi panas yang mengenai matanya. Sudah 10 menit ia berdiri, dan belum ada tanda tanda ia akan pingsan.

"Rayna kuat, pasti gak bakal pingsan! Sinar pagi hari itu sehat rayyy"ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Ia menatap kelasnya, berharap Aksa akan keluar dari sana dan menemaninya berjemur, seperti dinovel roman yang sering ia baca.

Tapi seperti nya itu memang hanya ada didalam cerita fiksi, dan rayna yakin bahwa Aksa tidak akan pernah melakukan itu untuk nya.

15 menit berlalu.

20 menit berlalu.

Gadis itu menatap langit yang begitu cerah "bersyukur banget liat langit yang begitu indah, apalagi kalo liat Aksa, pasti makin indah"gumamnya.

AKSARAYNA Where stories live. Discover now