7.Confess.

102K 7.9K 140
                                    


Selama diperjalan pulang, rayna masih saja terus menangis. Sampai ia lupa akan perintah laki laki yang menariknya tadi.

Sesampainya dirumah, ia kembali dikejutkan oleh kehadiran Karin, Tante Aksa.

Aksa tak menyapa tantenya itu, cowok itu langsung masuk kamar, bahkan menutupnya dengan kencang. Rayna hanya bisa mengelus dadanya sabar.

"Ray? Kalian kenapa?"tanya Karin, ia baru datang dan rumah dikunci, untungnya ia mempunyai kunci cadangan almarhum adiknya.

Rayna menggeleng, semakin ia ditanya maka akan semakin menangis gadis itu.

Hiks, hiks

Karin menarik lengan rayna untuk duduk terlebih dahulu "kenapa Ray? Aksa nyakitin kamu? Atau kalian berantem?" Rayna menggeleng, ia tidak bisa menjelaskannya kepada Karin.

Karin menghela nafas pasrah, ia memeluk istri keponakannya itu "Kamu yang sabar ya, sama sikap Aksa, Tante yakin suatu saat dia bakal berubah"

.

Rayna memasuki kamar setelah kepulangan karin, ia melihat Aksa yang sudah rapi, seperti akan keluar rumah. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Dengan jalan terpincang, rayna mendekati Aksa "Kamu mau kemana?"tanya rayna.

Aksa tak menjawab, ia mengambil kunci mobilnya dan menarik jaketnya dari dalam lemari.

Ia sedikit menyenggol bahu rayna saat melewati gadis itu. "Aksa dengerin aku, kamu mau kemana sih?"

"Aksa!"

Panggilnya sampai didepan pintu rumah, Aksa menghadapnya, membuat rayna sedikit mundur. "Gak usah kepo sama hidup gue! Lo itu cuma sementara dihidup gue! PAHAM GAK!"Bentak Aksa, lalu ia pergi meninggalkan rayna didepan pintu yang mematung.

Gadis itu mencengkram kuat bajunya,ia tersenyum getir melihat Aksa yang tidak perduli dengannya dan malah pergi.

"Hati hati"gumam rayna, lalu gadis itu menutup pintu rumah dan masuk kedalam kamar.

Ia duduk didepan cermin menatap matanya yang berkaca kaca. Gadis itu menumpahkan kembali air matanya, hatinya terluka.

***

Aksa berjalan di lorong sekolah sendirian, sembari tangannya membaca sebuah buku ditangannya.

Banyak siswi yang meliriknya bahkan menyapanya,tapi Aksa tetap tak memperdulikan mereka.

Hingga suara Leon menghentikan langkahnya didepan kelas mereka "Ngapain lagi Lo sa?"tanya Leon, mendekati Aksa.

Aksa menyerngit, apa maksud dari sahabatnya itu. "Rayna habis nangis?dan itu karena Lo?"lanjut Leon.

Aksa tak mengelak, ia mengangkat bahunya acuh, lalu masuk kedalam kelas, tatapannya bertemu dengan tatapan teduh rayna.

Ia tak memutuskan kontak matanya, hingga rayna lah yang memalingkan wajahnya, melihat alis yang ada disampingnya.
Dan Aksa berjalan ketempat nya.

Sedangkan Leon, ia menatap sahabatnya dengan kesal "gue gak bakal ikut campur sa, kecuali kalo Lo keterlaluan sama rayna"gumam Leon.

Hey? Ia hanya tidak mau melihat sahabatnya itu menjadi cowok brengsek! Bukan karena ia menyukai rayna!

Diam diam Aksa mendengarkan percakapan rayna dan alis.

AKSARAYNA Where stories live. Discover now