17.Pegangan

80.4K 6.5K 63
                                    


Aksa mengangkat alisnya, tubuhnya ia sandarkan pada tembok kelas 11,sorot matanya menatap dua orang yang sedang terlihat saling berbincang.

"Ini beneran? Saya boleh mikir dulu gak sih?"tanya rayna, masih kurang percaya bahwa ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah diparis.

Arga yang ada disamping rayna menatap gadis itu "kesempatan kamu cuma satu kali, dan saya mohon jangan tolak kesempatan ini"

"Tapi saya butuh persetujuan orang tua saya pak"

Bukan hanya orang tuanya, melainkan Aksa dan juga ayah mertuanya.
Rayna tidak boleh memilih sesuatu sesuka hatinya sekarang, walaupun ia tertarik dengan tawaran tersebut.

"Saya harap kamu tidak menolak"

Puk puk.

Rayna terdiam ditempat, Arga menepuk nepuk kepala rayna lalu tersenyum. Gadis itu bergidik ngeri "dih, apaan si pak Arga"ngeri rayna, mengusap usap kepalanya.

Gadis itu memilih untuk melangkah menuju kelas nya, masih dengan memikirkan tawaran tersebut.

Aksa yang melihat rayna berjalan hendak melewatinya, cowok itu menarik lengan gadis itu dan membawanya masuk kedalam kelas kosong tersebut.

Dug.

Raut wajah rayna terkejut dengan tarikan tiba tiba itu berubah lega ketika melihat Aksa yang menariknya.

"Ih, bikin kaget!"

"Habis dari mana?"tanya Aksa, ia mengukung tubuh rayna yang sedang bersandar dipintu kelas.

Gadis itu mengerjab pelan,lalu menatap kesamping "Ru- UKS"jawab rayna cepat.

"Sama siapa?"

Tangan Aksa terulur untuk menyampirkan anak rambut rayna ditelinganya, sekujur tubuh rayna meremang. "Se-sendiri, tadi mau itu---- ekk ngambil obat buat kamu haha"bohongnya.

Waktunya belum tepat untuk memberi tahu Aksa tentang hal itu. Aksa menjauhkan tubuhnya dari rayna, lalu tertawa.

Rayna yang melihatnya merasa takut, kenapa ia sedikit khawatir melihat Aksa.

"Ayo keluar"ujar Aksa, cowok itu menarik lengan rayna untuk keluar dari kelas tersebut.

Tangannya merangkul bahu rayna, dan mempersempit jarak mereka. Sehingga saat sampai didepan tangga kelas mereka, semua anak anak menatap kaget keduanya.

"Yang bener aja? Si Aksa pacaran?"

"Gue kira dia gay haha"

"Mana sekali pacaran dapetnya si rayna, yah walau rayna miskin haha"

"Miskin ya harta, kalo kasih sayang kan kita gak tahu"

"Lagian bagus dah, cinta si rayna dibalas kan?"

"Diam!"tegas Aksa,menatap siswa/i itu dengan tajam.

"Lepasin dulu"pinta rayna, ia bukannya tidak senang dengan perlakuan Aksa,cuma ini terlalu tiba tiba.

"Yakin?"tanya Aksa dengan sedikit senyuman saat tidak ada lagi orang. Rayna menggigit bibir bawahnya, lalu dengan cepat ia memeluk pinggang Aksa.

"Enggak ehehe"cengir rayna.

Keduanya tertawa, selama diperjalanan menuju kelas mereka tetap dengan posisi seperti itu. Tanpa memperdulikan orang orang, kecuali kalau ada guru sih haha.

.
.
.

"Pulang bareng gue!"

Rayna yang sedang berjalan sendirian menuju gerbang dikejutkan dengan kehadiran Aksa disampingnya. Gadis itu mengelus dadanya "kaget"ujarnya.

AKSARAYNA Where stories live. Discover now