PART 17

39.7K 3.4K 234
                                    

"Gamuu kakak" Rengek Kenlio yang masih digendongan Jery.

Billi menghela nafas kasar, Kenlio terus menempel dengan Jery masalahnya ini sudah hampir malam dan Daffa sudah menyuruhnya untuk pulang tapi lihatlah bayi ini begitu nyaman digendongan Jery.

"Pulang dek nanti ayah marah" Ucap Billi namun tetap saja Kenlio menggeleng tanda tak mau.

"Nanti adek di pukul abang Fariz loh"

"Gamauu kakak huweee adek gamauu pulang hiks hiks" Pecah sudah tangis Kenlio, bibirnya melengkung dengan sempurna.

Billi mengambil paksa Kenlio dari Jery tak peduli dengan tangis Kenlio yang meraung raung ingin Jery.

"Bil gapapa?" Ucap Jery yang sedikit kasihan melihat Kenlio yang memberontak di gendongan Billi.

"Gapapa je kayanya rewel aja karna ngantuk"

"Engga nginep aja Bil? Kasian itu adeknya" Ucap Galih.

"Gapapa, yaudah Gue pulang yaa bilangin sama si Lintang Billi pulang duluan" Jery dan Galih hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Hati hati"

Billi melajukan mobilnya dengan Kenlio di pangkuannya yang masih menangis.

"Hiks hiks gamau pulang kakak~" Billi diam sebentar untuk menepikan mobilnya dijalan yang cukup gelap tapi tetap ramai karna ini belum terlalu malam.

"Kakak turunin kamu disini ya? Mau hmm?" Ucap Billi sambil berancang ancang untuk membuka pintu mobil.

"Hiks jangan kakak hiks takut huweee.." Kenlio memeluk erat Billi, tangannya memegang tangan Billi dengan erat agar Billi tak membuka pintu mobil.

"Kalau masih nangis kakak tinggalin kamu disini" Kenlio dengan cepat menghapus air matanya dengan kepalan tangan buntal nya.

Billi kembali melajukan mobilnya menuju Mansion, si Kenlio? Jangan ditanya si bayi udah tidur.

Saat sampai di Mansion Billi langsung menggendong Kenlio untuk dibawa kekamar, kasian juga liatnya kalau tidur posisi begini.

"Adek kenapa kak?" Ucap Daffa yang kebetulan berpapasan dengan Billi.

"Cuma tidur Dad"

"Yaudah, em mau dibawa kekamar kamu?"

"Iya Dad"

"Yaudah Daddy ambilin piyama adek dulu yaa"

Daffa senang sekarang bahwa Billi sudah menerima Kenlio terlihat dari bagaimana telatennya Billi menggendong Kenlio, begitu hati hati layaknya sedang memegang kaca yang jika dijatuhkan akan hancur berkeping-keping.

......

Pagi ini Kenlio sangat bersemangat entahlah apa yang membuatnya begitu senang hari ini, seperti sekarang ini Kenlio sedang mengambar sesuatu di sebuah kertas yang ia temukan diatas meja.

"Abang liat adek bikin ini" Kenlio berlari menghampiri Fariz yang terlihat seperti mencari sesuatu.

"Apa dek?"

"Adek buat ini, bagus kan?"

Billi yang sedang rebahan disofa cuma nyimak aja percakapan Kenlio sama Fariz.

Fariz mengambil selembar kertas dari tangan Kenlio, yaa seperti gambaran pada umumnya ada rumah, pohon dan gunung dengan matahari di tengah tengah tak lupa dengan 5 orang laki laki yang ikut Kenlio gambar.

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang