PART 32

14.7K 1.6K 141
                                    

Hari ini entahlah kenapa sangat berbeda seperti biasanya, Bahkan Fariz pun merasa kan itu.
apa yang sebenarnya terjadi?

Tak biasanya Kenlio diam seperti ini bukannya setiap makan Fariz lah yang selalu menegur Kenlio karna terlalu banyak berbicara.

Tapi sekarang anak itu seperti diam saja, Oh! Dan satu lagi Kenlio seperti tak ingin jauh dari Daffa.
Kemana Daffa pergi Kenlio akan mengikutinya.

Lamunan Fariz buyar saat Daffa berdiri dari kursinya "Ayah ikut" Kenlio ikut berdiri dan memegang ujan jas yang Daffa pakai.

"Ayah ingin pipis sebentar Adek"

"Tinggal lah Kenlio kenapa terus mengikuti Daddy?" Kenlio tersentak kaget lalu melepaskan genggaman nya pada jas Daffa.

"Tunggu sebentar saja ya sayang" Kenlio mengangkat wajahnya guna menatap mata Daffa lalu mengangguk  mengizinkan Daffa untuk pergi.

Suasana pun kembali sepi, Tak ada yang membuka suara.
Billi pun sama sekali tak membuka suaranya.

Tak lama Daffa pun kembali ke meja makan "Adek udah selesai makannya? Jika sudah ayo kita pergi" Kenlio mengangguk dengan cepat.

"Udah Ayah"

"Kakak mau sekalian berangkat bersama?" Ucap Daffa namun Billi mengabaikannya.

"Daddy bertanya pada mu Billi" Tegur Fariz yang merasa geram dengan kelakuan Billi.

Tak!!

Billi menghempas sendok yang ia gunakan lalu berdiri sembari menatap tajam Kenlio "Gaperlu, Billi udah gede! Bukan anak manja yang harus di hantar jemput!" Setelah mengatakan itu Billi pergi.

"Huftt Abang juga berangkat Dad" Fariz Berdiri menghampiri Daffa dengan Kenlio yang bersembunyi di belakang punggung Daffa.

Fariz menarik Kenlio keluar dari persembunyian nya, Kenlio menundukkan kepala tak ingin mentap Fariz.

"Jangan cemberut terus ya" Hanya itu yang bisa Fariz ucapkan untuk Kenlio, Karna jujur saja suasana rumah ini sangat membuat Fariz tidak nyaman.

Tidak seperti biasanya yang selalu ada kehangatan yang menemani mereka.

Mau bagaimanapun Kenlio sekarang adalah bagian dari keluarga ini, Jika bukan dia yang membuat kehangatan dirumah ini lalu siapa lagi?

"Fariz pergi Dad"

Sekarang hanya ada Daffa dan Kenlio "Baiklah ayo kita pergi"

"Iya Ayah!"

Kalian tau di perjalanan menuju mobil Daffa mengatakan banyak hal untuk Kenlio.

"Adek itu bayi kecil Ayah"

"Yang paling lucu seduniaaa"

"Ga ada yang punya bayi lucu kayak Adek"

"1000 bintang pun akan ayah ambil jika itu untuk Adek"

"Ayah sayang Adek sedu- Ah selangit haha!"

Kenlio tertawa saat Daffa menghibur nya, Di perjalanan menuju sekolah nya hanya ada suara tawa Daffa dan Kenlio.

Banyak hal yang mereka cerita kan hingga tak sadar jika mereka sudah sampai di sekolah Kenlio.

"Adek sekolah dulu ya Ayah! Adek sayang Ayah selangit juga emuahh!" Daffa terus memandang Kenlio yang kini mulai menjauh.

"Bahagia terus ya Adek, Ayah sedih lihat Adek murung terus" Setelah mengucapkan itu Daffa langsung menancapkan gas nya untuk pergi kekantor.

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang