[9/10]

570 99 0
                                    

Aku pikir aku berbuat salah...

_________________

TERKADANG, bagi sebagian pasangan akan timbul masalah-masalah kecil setelah beberapa waktu berlalu. Ketika mengetahui sikap asli dari orang yang dicintai. Biasanya sikap itu berbeda dari awal menjalin kasih, bahkan yang terburuk karena ketidakcocokan kepribadian bisa membuat mereka berakhir dengan perpisahan.

Walau begitu Gempa bersyukur, walau [Name] memiliki sifat yang tersembunyi, sifat itu bukanlah kepribadian yang lebih buruk dari sikap dingin. Bahkan gadis itu selalu terlihat hangat dan memberikan kejutan-kejutan manis yang membuatnya merasa bahwa dia tidak boleh kehilangan kekasihnya.

Tapi, terkadang. Gempa yang peka pun tidak mengetahui perubahan drastis sang kekasih hari ini...

Karena,

"GEMPA! Kamu mau anter aku pulang?"

Jujur. Gempa suka jika melihat sikap manis [Name] yang terkadang suka timbul, walau begitu tidak berubah drastis seperti sifat aslinya. Tapi, hari ini . [Name] berubah drastis. "Gempa? Kamu mau mampir beli eskrim dulu?"

"A- ah. I- iya."

[Name] hari ini sangat ceria. Gempa tandai sangat ceria. Dan itu membuat Gempa was-was, ada apa gerangan pujaan yang sedingin es batu ini tiba-tiba berubah menjadi mentari penuh kehangatan? Apakah dia berbuat salah beberapa Minggu lalu atas pertemuan dengan calon mertua?

Gempa tidak bisa berhenti untuk berpikir lebih banyak sebelum akhirnya dia menemukan [Name] yang langkahnya berhenti melirik Gempa dengan pandangan kosong biasanya. "[Na- Name]?"

[Name] terdiam menatap kekasihnya tersebut. Dengan berdecak lelah dia memutar bola mata meninggalkan Gempa sendiri di jalan depan toko. Eh. Tunggu! APAKAH GEMPA BERBUAT SALAH?!

.

.

.

"[NAME]!" Gempa mengejar langkah kaki kekasihnya yang menjauh, dengan perlahan dia menarik tangan pujaan hati. "Ma- maaf. Maaf, [Name]."

[Name] berbalik menatap Gempa dengan kesal sebelum akhirnya dia menghembuskan napas panjang. "Kamu mau minta maaf buat apa? Kamu gak salah apa-apa, Gempa."

Gempa tidak mengerti, lalu ada apa dengan gadisnya hari ini? Bukan karena dia berbuat salah? Lalu kenapa [Name] berubah? Atau itu sifat aslinya? Tidak. Tidak, melihat ekspresi kekasihnya sifat ceria tadi sepertinya bukan hal yang disukai sang gadis. Lalu kenapa?

"Hah... Lagi-lagi kamu bikin kesimpulan sendiri. Aku udah bilang, kalau apa-apa harus diomongin."

Sorot mata [Name] terlihat meredup memijat kepalanya. Dengan mengambil pilihan, Gempa mendekati kekasihnya dan menggenggam tangan [Name] lembut. "Baiklah. Kalau gitu kenapa kamu hari ini beda? Bukannya aku gak suka. Cuman aku takut kamu- kamu marah sama aku terus berubah sikap."

Gempa berkata penuh kehati-hatian sebelum melihat wajah [Name] yang makin muram dengan menutup wajahnya. "[Name]?"

Gempa bisa merasakan kepala [Name] kini terjatuh ke bahunya, suara pelan gadis itu berbisik lembut ke telinganya seperti hujan gerimis pagi ini. "Aku cuman pengen jadi pacar yang baik. Katanya cewek ceria itu imut dan disukain cowok.. jadi.."

"Kamu berusaha jadi pacar yang baik buat aku dengan jadi ceria?"

Gempa tertawa kecil melihat anggukan pelan [Name] sebelum tawanya terhenti ketika melihat bibir kekasihnya cemberut. Astaga. Ternyata dia salah sangka dan lagi-lagi berpikir sendiri. "Kamu tidak perlu begitu. Kamu ada di sini aja, di sisi aku. Aku udah seneng. Kamu gak perlu mikir yang macem-macem. Aku sayang sama kamu. Dan itu berarti semua yang ada di dalam diri kamu."

Gempa bisa merasakan sentuhan hangat di pipinya ketika tangan [Name] menyentuh wajah. "Semuanya? Bahkan kalau aku kekanak-kanakan? Ngasih kamu sambal hiasan bakso?"

Gempa mengulum senyum mengacak rambut [Name] gemas. Mengerikan jika mengingat hari ketika [Name] marah. "Ya, semuanya. Tapi, aku gak berharap dapat kuah sambal hiasan bakso lagi untuk berikutnya. Makanya aku berhati-hati."

"Baguslah, aku pikir aku tidak normal bersikap terlalu ceria. Energiku terkuras banyak sekali."

Gempa tertawa menuntun tangan kekasihnya untuk diantar pulang. "Ya. Kamu hanya tinggal menjadi dirimu sendiri. Karena aku mencintai kamu apa adanya."

_________________

Bonus

_________________

"Aku juga cinta kamu apa adanya."

"Seriusan?" Gempa tersenyum senang menatap kekasihnya yang mengangguk pelan.

"Asalkan jangan terlalu baik dan mudah dimanfaatkan. Kamu gak boleh dimanfaatin orang-orang gak guna."

Gempa bisa merasakan perasaan hangat dan lembut menyebar ke dalam dadanya. "Aku juga tahu soal itu. Makasih udah khawatirin aku, [Name]."

.

.

.

_________________

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

_________________

... ternyata dia hanya ingin membuatku bahagia sebagai kekasihnya.

11 September 2022

My Cool Darling || Boboiboy Gempa Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum