11ㅡ Awal yang telah usai

31 11 3
                                    

Hari ini, tanpa sepengetahuan Mammon dan yang lainnya, Valerie akan bertemu dengan Damian karena pria itu ingin menceritakan kondisi bumi pada saat ini. "Ini pasti menyangkut masalah perdamaian dan kehancuran bumi... Aku harus mendengar apa yang sebenarnya terjadi mengenai pada bumi ini, terlebih lagi nasib para penduduk bumi berada di tanganku sekarang" gumam Valerie.

Sejak bakat sihirnya yang hebat tersebut diketahui oleh pihak sekolah sihirnya dan RAD, Valerie kini resmi menjadi duta perdamaian tiga dunia. Nasib para penduduk bumi akan ditanggung oleh Solomon dan Valerie. Karena itulah alasan mengapa Valerie merasa harus menemui Damian.

Setelah selesai merias dirinya sendiri, Valerie menutup pintu kamarnya dan berjalan keluar. Belphegor yang tengah duduk santai di ruang tamu menoleh ke arah Valerie dengan tatapan yang bingung, "Lo mau kemana? Sama siapa?". Jantung Valerie kini berdegup kencang, ia takut rencananya untuk pergi ini diketahui oleh Belphegor dan yang lain. Terlebih lagi, Damian meminta Valerie merahasiakan pertemuan ini.

Dengan gugup, Valerie menjawab, "O-oh itu... Temenku dari sekolah sihir mau ketemuan sama aku". Belphegor mengernyitkan dahinya karena merasa bingung dengan tingkah laku Valerie ini yang terlihat bingung. "Ketemuan dimana?" tanyanya. Tak ada pilihan lain bagi Valerie selain berbohong kepada Belphegor.

"Eum... Ke... Cafe. Cafe yang agak jauh dari sini"

"Yaudah, hati-hati. Kalo ada apa-apa, lo langsung summon gue atau yang lain"

Valerie mengangguk mengerti dan kemudian segera keluar dari mansion ini. "Huft... Untung aja gak ketauan," gumamnya seraya menghela nafas. Valerie pun berlari kecil keluar dari gerbang dan menaiki sebuah taksi yang tengah menunggunya. Taksi tersebut membawanya menuju sebuah Cafe di pinggiran kota yang terlihat sepi.

Tring!

───────────────────────────────

< Damian

Ntar langsung masuk aja

Oke

───────────────────────────────

Lima belas menit kemudian ia kini telah tiba di depan sebuah Cafe dengan nuansa yang tenang. Tak banyak pelanggan yang datang ke Cafe ini, bahkan jumlahnya bisa terhitung dengan beberapa jari saja. Sebelum memasuki Cafe tersebut, ia menghela nafasnya agar lebih rileks saat bertemu dengan Damian.

Mendengar lonceng Cafe berbunyi, Damian menoleh ke arah pintu dan mendapati Valerie yang baru saja datang dan menghampirinya. "Oh, hai! Maaf gue tiba-tiba minta ketemuan sama lo disini. Mammon dan yang lain gak tau kan soal ini?" Valerie menggelengkan kepalanya lalu duduk di hadapan Damian. Ia berkata, "Enggak, mereka gak tau soal pertemuan ini. Belphie sempet nanya tadi, cuman aku udah siapin alesan berbohong ke dia". Damian tersenyum puas mendengar ucapan Valerie.

"Good. Kalo gitu, gue bisa lebih leluasa ceritain soal ini" ujarnya. Valerie kini mulai mendengarkan dan memperhatikan setiap kata yang diucapkan oleh Damian. Ia tak boleh salah menangkapnya, kecuali jika ia ingin kehidupan para manusia terancam.

Damian pun mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dunia manusia. "Gini, lo tau kan kalo gue setengah iblis dan setengah manusia? Karena ini, gue jadi punya insting yang kuat. Gue ngerasa, dunia manusianya sekarang lagi terancam" ujarnya. "Gue ngerasa dunia manusia itu sekarang mulai suram, cepat atau lambat bakal terjadi sesuatu" lanjutnya.

"Kamu tau darimana soal masalah ini? Selama ini Solomon gak pernah ngebahas ini"

Damian menambahkan, "Lo meragukan kemampuan gue? Gini, alasan Solomon gak ngasih tau lo soal masalah ini mungkin karena lo masih kurang berlatih. Kekuatan sihir lo belom stabil, meskipun lo emang penyihir yang cukup kuat buat nandingin Solomon". Valerie kini mulai merasa opini Damian memanglah benar, selama ini Solomon jarang sekali melibatkan dirinya untuk beberapa misi yang menyangkut dunia manusia.

[✓] Hourglass ¦¦ Mammon [Obey Me!]Where stories live. Discover now