WE 4 | customer ganteng

45 29 4
                                    

"Jatuh hati pada orang yang salah adalah hobi ku. Tersakiti adalah kebiasaan ku. Tertipu itu selalu. Itulah definisi diri dan kisah asmaraku"

____________

Pernah gak sih kalian jualan terus yang beli cowok guanteng banget?!?!?

atau beli sesuatu di toko ketemu cowok ganteng???

atau malah beli cowok ganteng, eh eh...

Ziya sudah sampai rumah, badannya pegal ditambah matanya sembab. Dia melemparkan tasnya ke sofa dan langsung membuka kulkas untuk minum sebotol air putih dingin, untuk menghilangkan dahaganya.

"Gila, dasar cowok sinting," umpatnya sambil meremas botol plastik itu. "udah ga waras otaknya, cowok berengsek,"

"siapa yang berengsek? Ziya Asfara," ujar seorang lelaki bersuara berat di belakangnya.

Ziya tidak menoleh, dia mengenali suara siapa itu. Tangannya bergetar hebat serta jantungnya berdegup kencang.

🐦🐦🐦🐦

Alluna Raline, tengah sibuk menyiapkan beberapa pesanan yang akan diantar sore ini. Dia sudah menyelesaikan kelas pagi dan siangnya tidak jadi kelas sore karena dosen berhalangan hadir. Lalu dia memilih untuk menyempatkan diri membantu pegawainya. Mereka kekurangan orang padahal pesanannya bejibun. Owner nya saja sampai kewalahan sendiri. Runa belum pulang karena ada les sore.

"mba, mohon maaf antri satu per satu dulu ya, ini baru repot semua," ucap Luna dengan sopan melayani pembelinya. Para pelanggan ribut saling menyerobot katanya keburu dikasih ke doi lah ini lah itu lah.

hadeh pening kepala Luna...

"Mba saya udah daritadi berdiri loh, di dorong mulu," protes salah satu pelanggan.

"iya mba yang sabar ya, mau pesan bunga apa?"

"yang cocok buat pacar apa ya mba?" tanya pelanggan itu sambil cengar cengir tidak jelas. Ini lah sikap pelanggan yang bikin malas. Belum tau atau belum menentukan apa yang akan dia pesan. Mengulur waktu.

dih, udah banyak request malah tanya yang cocok mana, batin Luna sedikit terpancing amarahnya.

"aduh mba, ini keburu pelanggan lain, pacarnya mba suka bunga apa?" tanya Luna sekali lagi. Dia berusaha sabar menghadapi pembeli seperti ini. "loh. kan saya tanya ke mba sebagai owner - nya harusnya tau dong,"

anjir ngotot, gadis itu mendengus kesal. Ingin rasanya melempar apapun yang ada di sampingnya.

Luna mengetukkan jarinya menunggu jawaban yang pasti. Namun pelanggan cewek itu tidak kunjung buka suara malah melihat beberapa buket yang telah di display hampir 5 menit.

"mbak? mohon maaf anda niat pesan atau tidak ya? ini antriannya makin panjang loh mbak. Tadi marah - marah giliran di ladenin masih bingung," protes Luna sudah habis rasa sabarnya.

Biasalah kalau sudah capek bawaannya pengen marah - marah terus.

"yaudah deh mbak, bunga mawar se buket, desain buketnya sama kayak contoh nomer tiga ya mbak,"

"gitu kek dari tadi," cibirnya pelan.

Luna mengangguk dan berdehem, lalu dia menyuruh pelanggan agar pindah ke samping untuk dibuatkan pesanannya. Lebih dari 10 orang lagi Luna harus melayani. Banyakin ngelus dada, deh.

Satu jam kemudian, florist terpaksa di tutup sebab kekurangan bahan dan mereka kecapekan. Luna menidurkan kepalanya diatas meja sembari bermain handphone.

Dia mengerutkan dahinya saat melihat satu list yang belum di centang. Berarti belum diantarkan. "Arena basket kampus ***? lah tumben amat," gumamnya.

Semua pegawai sudah pulang. Hanya tersisa Luna dan petugas kasir yang sibuk menghitung penghasilan hari ini.

who's Eleazar?حيث تعيش القصص. اكتشف الآن