WE 8 | Pasar malam

37 31 9
                                    

"Jika bulan saja iri melihatmu, maka aku akan menjadi bintang supaya terus menemanimu,"

______________

JEAN absen rapat hari ini. Karena block kemarin belum dibuka, dia terpaksa izin lewat humas yang sangat ribet. Tetapi Ziya tau cowok berengsek itu pergi kemana. Menuruti para ceweknya.

"Kita nggak mungkin kan, kayak cuma hiburan doang atau games kecil, kemarin anak feb nawarin ke humas boleh ngga kalau collab?" tanya salah satu anggota BEM Hukum.

"collab maksudnya?" beo Ziya tidak mengerti.

"Jadi, mereka bakal ngadain kayak danusan gitu. Tapi on the spot, paling cuma beberapa doang sama sponsor,"

"sebenarnya dari sponsor kemarin udah banyak sih, gimana ya?"

"Zi, brand makanannya gede - gede dan mahal. BEM Feb mau yang biasa aja, makanan tradisional darimana gitu. Terserah sih kalau bisa dipertimbangkan,"

Ziya menghela nafas bingung. Dia sebenarnya tidak mau menolak karena ini termasuk silaturahmi antar fakultas di kampusnya. Namun, sponsor yang kemarin itu sudah lumayan banyak.

"ini kalo nggak ada Jean, gue nggak bisa langsung omong setuju, guys," ucap Ziya.

"Gini aja, humas bilang ke mereka nunggu pertimbangan dari ketua pelaksana dulu yaitu Jean. Nanti dikabari lagi," lanjutnya. Kemudian humas nya mengangguk paham.

"ada yang mau dibahas lagi mungkin?"

Divisi acara menyahut, "ini kemarin pas lo tidur. Kak Jean bahas guest star yang mau diundang soalnya ini bukan acara kampus aja, tapi buat umum. Event kita jarang sepi kan?,"

"tapi kalau ngundang guest star gini jatuhnya fest hukum bukan lomba. Toh, dies natalies kita masih lama banget,"

"yah kemarin udah disetujui sama Jean," sanggah si bendahara kecewa. Dia juga menanti - nanti guest star itu.

"ngga bisa kak, mending pakai band kampus aja lebih efisien. Kalian lupa anggota band - nya? Jean gitaris, Jevan drummer, Lean vokalis. Mereka pentolan kampus. Orang - orang pada pengen ketemu mereka kan pasti, iya nggak sih?" ucap Ziya sedikit menaikkan nada bicaranya agar terlihat antusias.

"iya juga ya," ucap mereka.

"Nah, malah lebih narik banyak orang. Nanti urusan Jean biar aku yang urus aja. Kita juga nggak buang uang kampus terlalu banyak,"

"emang kemarin di ttd dapet berapa?" tanya bendahara siap menulis notulennya.

"kita dapet dana 15 jutaan,"

"buset itu banyak,"

"ngga dong, panggung kita bakal gede di lapangan. Sewa dekor, perkap, konsum panitia, konsum buat juri, dan lain - lain. Kayaknya itu juga kurang, coba nanti direkap sama yang sponsor,"

"hmmm oke deh,"

"masih ada pertanyaan mungkin? atau pendapat?"

"udah, Zi pusing kita udah buanyak yang kita bahas," curhat kadiv acara.

Ziya mengangguk diselingi tertawa pelan, "oke kalau gitu rapatnya sampai disini aja ya. Semangat, kita kurang 2 minggu lebih dikit semoga acaranya lancar semua," ucapnya.

"aamiin," dibalas sorakan dari anggotanya.

"eh, lo gue tinggal gapapa?" tanya kakak tingkatnya sebelum pergi.

"gapapa kak, masih ada beberapa rekapan," balas Ziya tersenyum ramah.

Si bendahara menghela nafas serta menepuk pundak Ziya. "yang sabar ya, pasti pusing ngga ada Jean,"

who's Eleazar?Where stories live. Discover now