30. Its Over

884 108 37
                                    

Vomments yha:)) gue jadi makin semangat nulis karena vomments kalian hihi, muah.

Biasakan vote sebelum baca, thanks c:

-Ollynd Hood *maksa nged yha haha

***

Luke yang awalnya terdiam pun terkejut atas ucapanku tadi

"Kenapa Luke?" Tanyaku pada Luke

"L-lo mau putusin Niall?" Tanya Luke, aku mengangguk pasti

"Gue bukan cewe bodoh yang pengen dimanfaatin" balasku ketus

"Tapi Crys-"

"Bukannya elo nyaranin gue buat mutusin dia? Gapapa dong bagus" ucapku, membuat Luke terdiam

"Gue udah sadar" ucapku menyambung perkataanku yang sebelumnya

Aku terus mengemudi, dan akhirnya sampailah aku di depan rumah Niall

"Luke lo mau ikut?" Tanyaku pada Luke, Luke menggeleng cepat

"Yaudah lo disini aja ya" ucapku, kemudian keluar dari mobilku dan masuk kedalam rumah Niall

"Tante, Niallnya ada?" Tanyaku pada Mom Maura

"Lho kok manggilnya Tante? Niall ada diatas, mau mom panggilin?" Tanya Mom Maura, aku mengangguk

Tak lama kemudian, Niall pun turun melalui tangga

"Crystal?"

"Niall, aku mau ngomong sama kamu!" Ucapku pada Niall

"Ngomong apa, duduk dulu sini" ajak Niall

"Enggak, kita ngomong diluar" ucapku, aku menarik tangan Niall dan kami pun keluar, dan berdiri di halaman rumah Niall, didekat mobilku terparkir

"Kenapa sayang?" Tanya Niall

"Buat apa kamu manggil aku sayang, kalo didalem hati kamu, kamu engga sayang" ucapku langsung ke inti pembicaraan

"Maksud kamu? Aku sayang kok sama kamu" ucap Niall

"Bullshit! Kamu boong! Selama ini, kamu bohong!" Ucapku ketus

"Hah? Aku engga pernah bohongin kamu, Crystal. Aku bener-bener sayang sama kamu" ucap Niall

"Hahah, kamu pikir aku percaya? Udahlah yel, gausah bohong lagi. Kalo kamu emang mau manfaatin aku, bilang aja." Ucapku berterus terang

"Manfaatin kamu? Siapa yang bilang kalo aku manfaatin kamu? Lucas?" Ucap Niall mulai menaikkan volume suaranya.

Niall menoleh sekilas ke kaca mobilku, ia sempat menatap Luke, namun Luke tidak menatap Niall.

"Kalo iya, kenapa? Itu emang kenyataannya kok" ucapku memaki Niall

"Jadi kamu percaya, sama Lucas?" Tanya Niall mulai emosi

"Iya, aku buka cewe bodoh yang pengen dimanfaatin sama artis yang udah lupa sama asal usulnya" ucapku semakin emosi, aku mengepalkan tanganku, aku benar-benar marah

"Kamu lebih percaya sama bajingan itu dibanding aku?!" Ucap Niall dengan sangat kasar

PLAK!

"Apa hak kamu manggil Luke dengan sebutan itu?! Bukannya ngerasa bersalah tapi malah ngatain orang lain, HARGA DIRI KAMU DILETAK DIMANA?!" Makiku sehabis menampar pipi Niall yang seperti pipi bayi, sehingga terbentuklah bekas telapak tanganku di pipinya

"Crystal, please. Kita bisa ngebicarain ini dengan kepala dingin kan?" Ucap Niall mulai merendahkan nada bicaranya

"Enggak! Kamu itu udah keterlaluan, Niall! Dan aku minta satu hal sama kamu" ucapku kesal, kupikir wajahku sudah merah akibat emosiku yang meledak-ledak

He Belongs To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang