Story Part 10

93 16 1
                                    

Terlihat Prilly tengah memoles wajah, di depan cermin kebesaran nya. Mengambil sebuah lipstik dan memakai tipis lipstik yang berwarna merah tersebut, namun aktivitas nya terganggu karena deringan smartphone nya yang menandakan ada panggilan masuk. Terpampang nama Beloved Husband dan itu menandakan Ali lah yang menelpon nya. Dengan cepat Prilly mengangkat smartphone dan tidak lupa meloadspeaker nya.

"Halo sayang. "

"Jadi ke restaurant. ? "

"Jadi, kenapa emang. ? "

"Jangan nyetir sendiri,nanti minta antar ke pak Murry. "

"Oh itu, iya aku udah minta pak Murry buat antar aku, kamu enggak usah khawatir sayang. Oh iya nanti pulang dari restaurant, aku izin ke rumah mama yak. "

"Iya, nanti pulang nya aku jemput. Tunggu aja di rumah mama. "

"Yaudah, kalau gitu ada dua hati yang sedang berjalan, Hati-hati di jalan sayang muach. "

Setelah mematikan smartphone, bibir Prilly tersenyum merasa senang karena sikap suami nya tidak pernah berubah sedikit pun.

"Udah siap, tinggal berangkat" Menenteng tas dan menggenggam smartphone sebelum dia melangkahkan kaki nya.

Di halaman rumah, Prilly bertemu sopir pribadi nya, yaitu pak Murry. Supir Ali yang sudah lama bekerja dengan majikan nya.

"Sudah siap neng? " Tanya pak Murry yang melihat majikan perempuan nya tengah menenggerkan Kacamata.

"Sebentar pak, nunggu Gisell. " Tak lama Gisell pun keluar, penampilan nya tak jauh dari Prilly.

Gisell dan Prilly masuk ke dalam mobil, di dalam mobil mereka bercanda gurau, dan membuat history di akun instagram nya masing-masing. Di tengah perjalan Prilly merasakan mual yang bergejolak di dalam perut nya.

"Kakak kenapa? " Tanya Gisell tak seperti biasa melihat kakak ipar nya.

"Enggak kenapa-napa. " Balas Prilly mencoba untuk terlihat biasa-biasa saja.

.
.
.
.

90 menit mereka menempuh perjalanan, Prilly dan Gisell segera turun dan masuk ke dalam restaurant. Dimana meja sudah di dapatkan Kaia, Tante Resi, dan Om Bram.

"Kalian baru sampai? " Tanya tante resi di saat melihat anak dan menantu nya menyalami tangan nya.

"Iya ma, biasa tadi ada macet sedikit. " Balas Prilly yang langsung duduk di sebelah tante Resi.

"Kurang lengkap ni, enggak ada Ali" Ucap Om Bram menyadari personil nya yang tidak hadir semua.

Prilly hanya menyunggingkan senyum terbaik nya, perut nya kembali terasa mual. Namun dia menahan nya sendiri.

"Gisell merepotkan kamu enggak nak? Selama tinggal di sana" Gumam tante Resi melirik menantu di samping nya.

"Sama sekali enggak ma, justru aku senang ada teman nya. Mama tau sendiri kan kalau anak mama sekarang jarang pulang " Ungkap Prilly tersenyum simpul, kedua mata nya melirik mertua yang tak jauh dari dirinya.

"Syukur deh kalau gitu, lusa kamu dan Ali nginap kan di rumah mama. Secara kan kita mau acara. " Pinta tante Resi.

"Nanya Ali dulu ma, takut nya aku jawab bisa nanti Ali nya enggak bisa. Jadi tergantung sama Ali. " Ucap Prilly sebelum menikmati makanan nya.

Keluarga ini menikmati makan siang nya, berbeda dengan Prilly yang merasakan makanan nya sedikit aneh dan rasa mual nya tak kunjung hilang.

"Selamat makan semua nya, Kaia, Gisell, dan anak mama Prilly. Di makan sayang makanan nya, jangan sampai Ali menyalahkan mama karena enggak ngasih makan istrinya. " Gurauan tante Resi membuat Gisell dan Kaia tertawa lepas.

Kekuatan CintaWhere stories live. Discover now