Story Part 25

110 14 2
                                    

Prilly berdiri berhadapan dengan cermin, tak lama kemudian bibir nya menerbitkan senyum. Tidak menyangka janin yang di kandung nya sudah menginjak bulan ke dua, hal itu sangat di senangi oleh Prilly karena bisa merasakan menjadi ibu hamil yang sesungguhnya. Tidak peduli dengan bentuk tubuh yang semakin gemuk, yang Prilly pedulikan adalah kesehatan janin yang di kandung nya. Bibir tipis nya kembali tersenyum saat merasakan tangan melingkar indah tepat di perut.

"Gendut" Bisik Ali menenggerkan kepala nya di bahu Prilly, dengan tangan yang tak pernah lepas.

"Aku enggak gendut sayang" Prilly merengek tidak terima jika dirinya di katakan seperti itu oleh Ali.

"Lalu? "

"Aku enggak gendut yak! Ngatain gendut aku aduin ke mama" Ancam Prilly ingin melepaskan tangan Ali namun pelukan itu sangat erat sehingga Prilly tidak bisa melepaskan nya.

"Sayang ke rumah mama yuk, mumpung kita lagi weekend ni" Ujar Ali dengan posisi yang sama tengah memeluk tubuh Prilly bahkan mendekap nya sangat erat.

"Ayo, aku mau nasi liwet buatan mama" Tangan Prilly mengusap perut yang kini membuncit, seperti nya Prilly tengah merasakan ngidam.

"Nasi liwet? Emang boleh? " Kedua alis Ali menyerngit ke atas, setau dia ibu hamil tidak di anjurkan makan nasi liwet, karena tidak baik untuk perkembangan janin.

"Ayo ke rumah mama" Prilly tidak sabar ingin bertemu dengan mama mertua nya yang sudah lama tidak Prilly kunjungi.

Sebuah kecupan hangat mendarat di pelipis Prilly dan perut nya, Ali melenggang ke kamar untuk mengambil topi dan kunci mobil.

Weekand mereka hari ini akan mengunjungi rumah tante Resi yang berada di kawasan Bekasi, niat nya Prilly akan mengunjungi tante Ully namun karena ibu nya yang tengah ada di luar sehingga tidak bisa mengunjungi hari ini. Prilly tidak sabar ingin segera bertemu dengan ibu mertua nya dan beradu argumen.

Rumah yang bernuansa classic arabic, Prilly merindukan rumah ini, rumah yang selalu membuat momen canda dan tawa hingga Prilly bisa meninggalkan rumah yang penuh cerita ini, kini Prilly sudah sampai di Bekasi kediaman ibu mertua nya.

"Assalamu'alaikum mama" Ucap Prilly berjalan lebih cepat dan segera memeluk tubuh tante Resi.

"Anak mama datang, kenapa enggak dari semalam datang nya? Mama kangen banget sama kamu " Tante Resi ikut memeluk tubuh Prilly yang sudah lama tidak dia peluk, menantu nya ini selalu saja membuat shock.

"Maaf, semalam Ali pulang malam. Jadi aku enggak bisa ke sini" Ucap Prilly mengatakan sejujur nya.

"Gimana keadaan kamu sehat sayang? " Tanya tante Resi saat menangkup pipi Prilly yang semakin chubby.

"Alhamdulillah sehat ma"

"Cucu mama juga sehat kan? " Kini tante Resi beralih ke perut Prilly, lalu mengelus nya pelan.

"Mama enggak usah khawatir, dia selalu sehat selagi aku nya sehat" Mata Prilly bisa melihat jelas saat wajah tante Resi yang mendambakan seorang cucu.

"Di ruang keluarga ada mamih, dan enda, kebetulan weekend hari ini lagi kumpul sayang, nanti sekalian mama buatin nasi liwet buat cucu mama ini" Tubuh tante Resi membungkuk saat wajah nya berhadapan dengan perut Prilly lalu mengecup nya sekejap.

Tante Resi menggandeng tangan Prilly lalu berjalan ke ruang keluarga, di sana sudah ada sepupu Ali, hingga para keponakan nya pun ikut berkumpul.

"Kak Prilly datang" Teriak perempuan yang bertubuh gemuk ikut menghampiri Prilly dan memeluk nya.

"Akhirnya kakak datang juga" Luna ikut duduk di dekat Prilly.

"Akhir nya datang juga, weekend kita enggak sia-sia dong "

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang