Story Part 24

105 13 3
                                    

Prilly merasakan sebuah kenyamanan di dalam dekapan Ali, bibir nya tidak pernah berhenti untuk tersenyum di saat kedua retina mata nya menatap lekat wajah Ali, bahkan deru nafas nya menerpa wajah Ali dengan sesekali jari Prilly mengelus rahang Ali begitu lembut, takut Ali terbangun karena ulah nya sendiri. Melihat mata Ali yang hitam akibat kurang tidur karena pekerjaan nya sebagai aktor yang tidak bisa di tunda, merasa kasihan? Tentu saja Prilly kasihan dengan Ali karena suami tercinta nya itu kurang istirahat.

"Tidur nyenyak sayang" Sebelum Prilly beranjak bangun, dia terlebih dahulu mencium pipi chubby Ali, menyelimuti tubuh Ali hingga sampai di leher nya.

Prilly lalu beranjak keluar untuk melihat kondisi dapur nya. Dia memang menyiapkan semua keperluan Ali tanpa bantuan dari Ali karena itu kemauan Prilly sendiri di saat dirinya menjadi seorang istri, dan tercapai lah keinginan nya itu sekarang.

"Neng mau di masakin apa? " Tanya seorang asisten rumah tangga yang berusia lebih tua dari dirinya.

"Enggak deh mbak, kali ini aku aja yang masak" Ucap Prilly mengambil wadah untuk mengambil sayuran hijau di kebun nya.

Prilly memang menanam sayuran di sebelah rumah nya, bukan cuma sayuran yang Prilly tanam, banyak buah-buahan lokal yang dia tanam hingga bisa mengambil nya sendiri, alasan nya sangat mudah dia hanya mau bercocok tanam di lahan yang kosong karena kebetulan Ali menyisakan lahan kosong dan Prilly membuat kebun di saat dirinya mempunyai jadwal kosong.

"Kak mau kemana? " Tanya Gisell berjalan lebih cepat.

"Ke kebun, mau ikut? " Prilly membalikkan tubuh nya di saat Gisell berteriak.

Akhirnya Prilly tidak sendiri untuk mengambil sayur, ada adik ipar nya yang selalu setia menemani dirinya. Bahkan Prilly sendiri sudah menganggap Gisell sebagai adik nya sendiri.

Inilah kebun Prilly yang dia tanam sendiri, banyak sayuran hijau di kebun ini, antara lainnya adalah. Sawi putih, sawi hijau, kangkung, bayam hijau, bayam merah. Bukan cuma sayuran di pojok kebun juga terdapat buah-buahan seperti, anggur, strawberry, lengkeng, dan buah Naga. Prilly sangat menyukai jika berkebun seperti ini.

"Icell ambil apa kak? " Gisell mengambil gunting yang di khususkan untuk mengambil sayuran.

"Icell ambil sawi hijau, biar kakak petik cabai dan tomat" Ujar Prilly menenteng wadah dan berjalan untuk melihat kebun cabai serta tomat nya.

Langkah kaki Prilly terhenti akibat rasa keram di perut nya, Prilly kembali duduk di salah satu kursi untuk mengistirahatkan tubuh nya sejenak.

"Baby kenapa? Jangan gini dong sayang, kalau kamu kayak gini mami enggak bisa beraktivitas" Tangan Prilly mengusap permukaan perut ny yang mulai buncit, mencoba untuk berkomunikasi dengan jabang bayi di dalam perut nya. Entah mengapa setiap Prilly beraktivitas pasti perut nya merasakan keram.

"Kak biar Icell yang petik cabai nya " Gisell merasa senang saat dirinya ikut memetik sayur karena aktivitas nya begitu menyenangkan apalagi itu kebun nya kakak nya sendiri.

"Yaudah, tolong yak" Karena terhambat oleh rasa keram di perut nya, akhir nya Prilly hanya bisa duduk dengan mata yang memantau Gisell berkebun.

"Kakak istirahat aja, jangan capek-capek. Nanti Icell yang kena sama abang" Teriak Gisell yang bersebrangan dengan Prilly, sedangkan Prilly hanya tersenyum tipis saat adik nya melontarkan perkataan seperti itu.

Kekuatan CintaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant