Story Part 22

93 15 0
                                    

Pagi ini Prilly baru saja selesai mengajar di salah satu kampus ternama, dengan wajah yang terlihat lelah dan keringat membanjiri wajah cantik nya. Prilly membuka aqua karena tenggorokan nya merasa haus lalu meneguk nya pelan agar rasa haus itu sedikit berkurang, dengan langkah yang pelan Prilly berjalan menuruni anak tangga satu persatu alasan nya sangat simple Prilly ingin menggerakkan tubuh nya agar tidak merasa pegal.

"Ibu dosen tinggal di sini? Atau bolak-balik Jakarta? " Tanya salah satu mahasiswa dengan almamater di tubuh nya, Prilly melirik dengan langkah kaki yang terus saja berjalan.

"Bolak-balik Jakarta, tapi untuk sekarang si aku tinggal di hotel" Balas Prilly yang di angguki oleh mahasiswa yang memakai nametag mahalini.

"Suami ibu dosen pasti beruntung yak secara kan ibu dosen jago akting, pinter bahasa, pokok nya ibu dosen perempuan berkualitas banget. Jadi cocok sama suami ibu dosen karena sama sama orang yang berkualitas hehe" Di sepanjang jalan Prilly dan salah satu mahasiswa nya terus berbicara, namun Prilly menanggapi ucapan sang mahasiswa malah tertawa.

"Enggak gitu juga kali" Prilly mengelak dan menggelengkan kepala nya pelan.

"Emang itu kenyataan nya, ibu dosen aja yang enggak ngaku dengan kelebihan ibu dosen sendiri" Mahasiswa perempuan itu tertawa dengan mata yang tambah menyipit.

"Kamu asli orang sini? " Tanya Prilly berhenti di area kampus dan menunggu mobil jemputan nya.

"Aku di sini cuma ngekost" Balas mahasiswa nya, saat mereka asik mengobrol tidak lama mobil hitam sudah berhenti di depan Prilly, Prilly tersenyum saat melihat siapa orang yang menyetir mobil nya.

"Duluan yak" Prilly tersenyum manis dan melambaikan tangan nya sebelum dia masuk ke dalam mobil.

"Hati hati di jalan ibu dosen cantik" Mahasiswa itu ikut melambaikan tangan nya sebelum dia berpisah dengan dosen favorit nya.

Prilly membungkukkan tubuh nya lalu masuk ke dalam mobil, dia merindukan sosok suami nya. Biasanya Ali yang menjadi sopir Prilly dan mereka pergi sebentar untuk merefreshingkan otak nya namun kenyataan nya tidak semanis yang Prilly harapkan, Ali sedang ke luar kota untuk menyelesaikan project terbaru nya maka dari itu mereka terpisahkan oleh jarak dan fokus terhadap pekerjaan nya masing-masing.

Bibir Prilly kembali tersenyum saat melihat layar smartphone yang menampakkan nama Ali di sana, dengan cepat Prilly menggeser layar hijau dan tersambung lah dengan Ali.

"Hallo sayang" Ali terlihat sedang di luar dan berposisi di tengah jalan.

"Itu kamu dimana? Lagi apa? " Tanya Prilly bertubi-tubi karena melihat pemandangan nya sedikit aneh.

"Lagi di luar, kenapa emang nya? " Ali terlihat santai dengan mulut yang sibuk mengunyah.

"Kok tempat nya gitu sayang, itu jalanan atau pantai si? " Prilly menyerngitkan dahi nya, penasaran dengan tempat yang Ali singgahi sekarang.

"Gurun sayang bukan pantai" Prilly terkekeh saat melihat Ali menggigit gorengan lalu mengunyah nya.

"Sayang jangan merokok yak! Awas kalau merokok" Prilly mendekatkan wajah nya ke layar smartphone seketika Ali langsung tertawa saat layar smartphone nya di penuhi oleh wajah cantik istri nya.

"Enggak, aku enggak pernah merokok lagi" Ali memperlihatkan suasana yang baru, matahari begitu terik dan bisa di lihat sendiri Ali sedikit menyipitkan mata nya karena sinar matahari yang membuat mata nya silau.

"Panas banget si itu, nanti muka kamu belang sayang, jangan lupa sebelum keluar harus pakai sunscreen" Kedua alis Ali mengkerut dia tidak paham apa yang istrinya maksud.

Kekuatan CintaWhere stories live. Discover now