14 - Permintaan maaf

520 105 9
                                    

Vote dan komen, jangan lupa. Di dunia ini tidak ada yang gratis, maka silahkan bayar vote dan komen kalian.

Butuh cerita, sama kami juga butuh vote dan komen kalian.

So, semoga kalian suka part ini. Selamat membaca!

"Kamu janji nggak akan pergi dari aku?" gadis itu menatap Iqbal dengan serius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kamu janji nggak akan pergi dari aku?" gadis itu menatap Iqbal dengan serius

"Iya aku janji, aku kan udah cinta sama kamu."

Tak lama setelahnya, gadis itu berlari pergi ke depan gerbang dengan gaun warna putih membawa sebuah kotak hadiah juga.

"IQBAL DENGERIN AKU DULU, AKU MOHON KASIH AKU KESEMPATAN BUAT JELASIN SEMUANYA!"

Sedetik

Dua detik

"IQBAL!" Teriak gadis itu sesenggukan dengan air mata yang bercampur air hujan.

"Lo emang nggak pantas buat gue! Gue yang bodo karena udah sayang dan cinta sama lo!" ucap Iqbal penuh amarah.

"Maafin aku, tapi tolong dengerin aku dulu."

Tiga detik

"Iqbal, aku sayang sama kamu, jangan pernah tinggalin aku!"

"Iqbal, Cindy udah nggak ada!"

Empat detik

Lima detik

Pada saat itu juga, Iqbal terbangun dengan nafas yang tersengal bahkan begitu banyak keringat berjatuhan dari keningnya, entah sudah sejak kapan Iqbal mendapatkan mimpi seperti itu. Dan itu sudah lama semenjak Cindy meninggal 2 tahun yang lalu.

"Iqbal" Rika memasuki kamar Iqbal, karena mendengar sesuatu dari kamar Iqbal, maka Rika memutuskan untuk melihat apa yang terjadi kepada anaknya.

"Ada apa?"

"Bunda" Iqbal menatap Rika dengan sendu

"Ada apa hmm?" tanya Rika lagi sambil memegang pundak Iqbal

"Iqbal capek aja habis kuliah tadi, terus langsung tidur" jawab Iqbal penuh keraguan.

"Iqbal, lain kali mandi sebelum mau tidur, dan kalau bisa makan dulu. Kamu tidurnya di sore hari sih."

"Maaf bunda"

"Kalara mana?" tanya Iqbal

"Lagi nyiram bunga"

Iqbal terkejut

"Nyiram bunga lagi?"

Rika mengangguk

"Iya, biasa adik kamu, nggak mau kalau anak anaknya mati"

Iqbal terkekeh dengan tingkah Kalara, Kalara dari dulu selalu merawat bunga-bunganya. Atau bisa di bilang anak-anaknya.

✧◝(⁰▿⁰)◜✧

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Where stories live. Discover now