84 - Melihat bintang

150 10 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Di malam itu, tepat jam stengah tujuh, Rian memberhentikan motornya tak jauh di depan rumah Raga, ada keraguan dalam hatinya untuk mengecek keadaan Raga. Karena Rian yang tipe tidak meminta maaf duluan, maka dari itu Rian akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah Raga.

Rian yang hendak akan berjalan, tak sengaja menabrak seorang ibu-ibu paru baya yang akan menyebrang. "Maaf Tante." ucap Rian merasa bersalah. Namun seorang ibu tadi memperhatikan Rian, nampak tidak asing baginya.

"Rian ya? Temannya Raga?"

Rian tersadar lalu kembali menatap ibu itu. "Iya Bu, kok tahu saya Rian?"

"Iya kan saya tetangganya Raga, oh iya kamu ngapain ke sini?"

Rian tersenyum kecil. "Mau ketemu Raga Bu, ibu tahu Raga dimana?"

"Saya juga nggak tahu Raga di mana, semenjak orang tuanya cerai saya sendiri nggak pernah lihat Raga pulang pulang lagi. "

Rian terkejut mengetahui tentang keluarga Raga, yang mengira keluarga Raga tampak harmoni, tak pernah kekurangan ternyata menyimpan rahasia yang dipendam oleh Raga.

"Sejak kapan?"

Ibu itu menatap heran Rian. "Waktu seminggu yang lalu, masa nggak tahu? Kamu kan temannya."

Rian mengeleng pelan. "Saya beneran nggak tahu Bu, saya aja baru mau datang ke rumah Raga. Raga juga udah seminggu nggak ke sekolah."

"Oh iya barusan saya denger, ibunya Raga hilang gitu aja, sampe sekarang nggak ada kabar."

Rian mulai mengerti keadaan Raga sekarang, Rian mulai merasa bersalah apa yang sudah dia katakan waktu dulu.

"Kalau ayahnya Raga?"

"Udah nikah lagi, udah punya anak barusan," ibu itu mengeleng pelan, lalu mengelah nafas. "Saya sendiri nggak nyangka, Raga harus mendapatkan luka seperti itu, Rian kamu sebagai temannya harus selalu dukung Raga ya, kasian Raga."

"Iya Bu pasti."

"Tadi juga pas saya mau ke rumah Raga, mau ngatarin makanan, tadi nggak sengaja ketemu cewek, udah beberapa kali datang ke rumah Raga. Mungkin pacarnya Raga. Dia udah nunggu 3 jam di depan rumah Raga."

"Serius Bu?"

"Iya, saya mau nawarin masuk ke rumah saya dulu, eh dianya nggak mau, tolong bujuk dia, udah mau malem, cewek nggak baik di luar mulu."

Rian mengangguk paham. "Makasih bu informasinya."

"Iya sama-sama"

Rian kemudian beranjak pergi ke depan rumah Raga, Rian terkejut melihat ternyata Jessica, dan Rian sudah menduga hal itu. Lalu Rian berjalan mendekati Jessica, wajah Jessica nampak sedih sambil memegang kalung di tangannya dia menatapbya sedih dan menaruh kalung beserta surat di pegangan pintu pagar.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Where stories live. Discover now