30 - Pertemuan tak di duga

368 65 45
                                    

Sore itu Evan yang merasa bosan di rumah, akhirnya memutuskan untuk mengusir rasa bosannya dengan membeli sesuatu untuk Rana, karena ia tahu Rana juga sangat menyukai makanan yang manis-manis, jika selepas pulang dari bekerja sebagai dokter gigi d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu Evan yang merasa bosan di rumah, akhirnya memutuskan untuk mengusir rasa bosannya dengan membeli sesuatu untuk Rana, karena ia tahu Rana juga sangat menyukai makanan yang manis-manis, jika selepas pulang dari bekerja sebagai dokter gigi di kliniknya.

"Silahkan" ucap pelayan cafe kue itu memberikan sebuah tas kecil yang telah berisikan di pesan Evan.

"Makasih" balas Evan lalu memberikan uang tersebut.

Setelah menerima bingkisan itu, Evan kemudian berjalan untuk keluar, Evan yang terlalu fokus melihat isi di dalam tas kecil itu tiba-tiba seseorang tidak segaja menabraknya.

"Sorry-sorry, gue nggak sengaja," ucapnya pemuda itu.

"Nggak apa-apa" Evan tak peduli, selagi kue yang di tangannya tidak jatuh Evan tidak masalah.

Evan yang telah keluar, pemuda yang tadi menabraknya seketika ia baru mengingat dan baru sadar, dia kemudian kembali mencari yang Evan.

"Tunggu!"

"Evan!"

Untuk kedua kalinya, Evan kemudian berbalik ke arah sumber suara yang memanggilnya tersebut.

"Evan?"

"Lo Evan kan?" tanya pemuda itu tak percaya bertemu dengan Evan di tempat ini.

"Haludra" Evan juga baru sadar, bahwa orang di hadapannya saat ini ternyata Haludra, sahabat lamanya dari kecil.

Senyum Haludra terbentuk"Lo apa kabar?" tanya Haludra

"Gue baik" jawab Evan

"Mending kita masuk di dalam aja, biar lebih nyaman." ajak Haludra.

Evan mengangguk saja, ia mengikuti Haludra untuk masuk bersamanya ke dalam cafe tersebut.

****

Pertemuan tak di duga hari ini, sahabat Evan di sekolah lamanya dulu, akhirnya di pertemukan lagi.

"Gimana sekolah baru lo disini?" tanya Haludra yang sudah duduk di hadapan Evan saat ini.

"Good" jawab Evan datar

"Punya temen kan lo?" tanya Haludra lagi

"Punyalah" jawab Evan

"Ouh, kirain nggak ada, soalnya lo introvert," ucap Haludra sengaja mengejek Evan.

"Matamu introvert! Gue mah slow mau berteman sama siapa aja."

"Biar orang gila? Lo mau?" tanya Haludra menjebak Evan.

"Nggak gitu juga kali konsepnya"

Haludra tertawa, "becanda, lo kan juga tau gue gimana orangnya."

Pertemuan Haludra dan Evan membuat keduanya merasa hangat, apa lagi Evan yang tidak pernah ngomong. Blak-blakan sekarang sudah terlihat jelas jika bersama Haludra.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang