Dilarang memberi tahu identitas masing-masing adalah salah satu peraturan dari Wonderland Academy. Sekolah penuh misteri yang dulunya kupikir sangat menarik, ternyata penjara penuh penderitaan bagi kebanyakan murid, termasuk 1001, seorang gadis yang berstatus sebagai teman sekelasku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dia larut dalam kesedihan, hingga tanpa sengaja mengatakan sebuah rahasia besar yang cukup mengejutkan bagiku, tentang ayahnya dan kakaknya yang jadi korban seleksi alam. Sebenarnya kemana perginya para korban? Setahuku tidak ada jalan keluar dari pulau ini, satu-satunya akses untuk keluar hanyalah helikopter yang membawa para alumni keluar pulau, lalu membawa para murid baru ke dalam pulau.
Tetap di pulau ini? Tidak mungkin. "Pulau ini punya batas beban, jika kelebihan beban bisa saja terancam tenggelam. Seleksi alam adalah upaya untuk menjaga keseimbangan Pulau Surga yang merupakan sekolah kita, Wonderland Academy," ucap 979, guru mata pelajaran Ahli Geografi yang mendapat tugas menyambut kami di area kelas baru setelah selesai ujian.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Maaf, kalian harus tahu tentang kabar buruk ini agar tidak bingung kedepannya. Setiap tahun, satu murid perangkatan akan terseleksi, empat orang dari kalian akan menghilang selama kalian berada di Pulau Surga," lanjutnya.
"Empat orang dalam empat tahun, berarti para guru yang akan menjadi alumni juga tetap diseleksi?" tanya 1001 dengan suara yang agak bergetar. Sepertinya dia mencemaskan sesuatu, mungkin dia takut karena dia adalah murid paling lemah di kelas kami. Melihatnya lulus ujian benar-benar membuatku sangat bersyukur.
"Benar, bisa jadi kalian tidak akan melihat saya lagi di acara perpisahan nanti. Karena tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi korban seleksi alam," jawab 979 dengan sorot mata redup. Sepertinya dia gugup karena sebentar lagi gilirannya yang akan menghadapi ujian akhir bersama para guru.
979 berpamitan kepada kami, dia harus segera berkeliling Pulau Surga sebagai salam perpisahan kepada sekolah yang sudah mendidiknya selama empat tahun, katanya begitulah proses ujian akhir. Sedangkan kami diminta untuk berkumpul di taman sakura untuk pendataan ulang, sekaligus pelepasan para alumni.
Awalnya aku menikmati masa-masa sekolah di sini, lalu setelah tahu fakta tentang seleksi alam, aku mulai cemas, mencemaskan keselamatanku dan juga teman-teman sekelasku. Karena jika bukan aku yang jadi korban, pasti salah satu dari mereka.
