Chapter 4 ; Mundur

161 30 2
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak terutama komentar

Aku pengen berinteraksi lebih banyak sama kalian disana ...



Waktu memang selalu berubah secepat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu memang selalu berubah secepat itu. Satu minggu yang ia harapkan terlewat tanpa beban, sesuai dengan dugaan Kiandra pada awalnya, namun harus berubah menjadi hari-hari menegangkan bagi dirinya sendiri. Sebab sejak obrolan di kantin dan interaksi yang lebih intens diantara dirinya dan Arjuno telah membuatnya sukses menyelami perasaannya sendiri perlahan-lahan. Rasa tertarik yang ia percayai sebagai sebentuk perasaan yang ia miliki pada Arjuno sepertinya telah berubah sedikit demi sedikit menjadi rasa suka? Ah ia tidak ingin segera mengakuinya bahwa dirinya telah menyukainya teman satu kelompoknya tersebut.

Lantunan musik dari No Love Again dari penyanyi kesukaannya---Taeyeon---yang masuk pada random list-nya, mengalun seru melalui sebuah airpod yang terpasang di kedua telinganya. Ia sedang mengayuh sepedanya menyusuri jalanan di sekitar kos-nya seraya mampir membeli sarapan. Tidak ada siapapun yang menemaninya, ia kebetulan bersikeras ingin pergi seorang diri kala Nadine menawarkan diri untuk menemaninya tadi. Setidaknya rasa penat yang ia rasakan akibat kegiatan PPL-nya dapat sedikit terobati setelah menghirup udara segar di pagi hari seperti ini.

Kala sedang asyik mengayuh sepedanya, tiba-tiba saja dirinya teringat tentang Arjuno. Bagaimana kabar laki-laki itu ya? Mereka bahkan tidak berkabar via chat selama tiga hari karena lelaki itu sedang sibuk katanya. Kiandra mencebik, sibuk macam apa jika yang terjadi justru Athalia melapor padanya tentang Arjuno yang setiap malam justru pergi ke angkringan bersama Regan dan Markus. Sesibuk itukah mereka di angkringan sehingga pesan darinya saja tidak satupun dibalas?. Menyebalkan.

Huft, Kiandra menggelengkan kepalanya kemudian berusaha menarik dirinya sendiri menuju kesadaran. Siapa dirinya yang berani meminta perhatian lebih dari seorang Arjuno yang notabene hanya berteman dengan dirinya? Soal perasaanya, ia saja tidak yakin Arjuno menyadarinya hingga detik ini. Athalia memberitahunya, Arjuno sangat dingin dan tidak peduli terhadap hal berbau percintaan. Itulah mengapa sebabnya lelaki itu tidak pernah terlihat menggandeng wanita.

"Dih katanya cari istri, tapi kalo kelakuan dingin terhadap lawan jenis belum sembuh, gimana mau dapet?" gerutu Kiandra seraya menggelengkan kepalanya lagi.

Ia mengerem sepedanya tatkala melewati sebuah rumah yang nampak lengang pagi itu. Tidak biasanya rumah yang selalu nampak riuh tiba-tiba saja terlihat seperti tidak berpenghuni dalam sekejap. Hampir saja ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang, ia dikejutkan dengan suara deru motor yang perlahan-lahan mendekat. Memang tidak berisik bahkan nyaris tidak terdengar, namun di tengah lengangnya sekitar tentu mustahil apabila suara mesin motor tidak terdengar.

Sebuah motor vespa warna hijau telur asin yang sangat familiar tertangkap oleh netra-nya. Tetapi begitu dirinya berharap bahwa si pengendara adalah orang yang sedang memenuhi pikirannya, faktanya bukan Arjuno yang ia lihat.

DEAR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang