Chapter 17; Pertemuan

114 25 9
                                    



Vote dulu ya





Don't be silent readers!





Sinar matahari perlahan masuk menembus celah-celah gorden dan membangunkan seorang gadis yang tengah terlelap di sebuah sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sinar matahari perlahan masuk menembus celah-celah gorden dan membangunkan seorang gadis yang tengah terlelap di sebuah sofa. Ia melenguh pelan sebelum mengerjapkan kedua kelopak matanya sembari mengumpulkan kesadaran. Ia menguap pelan kemudian mengedarkan pandangan kesana kemari. Barulah dirinya tersadar bahwa semalaman kemarin ia sudah terlelap di sebuah tempat yang tidak semestinya.

Hampir saja dirinya mengeluarkan protes, indera penciumannya teralihkan pada aroma makanan yang begitu menusuk. Rasa kantuk yang tadi menguasai dirinya pun menguap entah kemana. Yang tersisa hanya lah rasa lapar yang bersarang pada dirinya setelah mencium aroma harum masakan tadi.

"Hoamm ... kamu masak apa?" tanyanya kala memasuki dapur sembari meregangkan otot-ototnya dan menguap pelan.

"Pagi sayang?"

"Iya pa—Arjun!! Kamu ngapain topless kayak gitu hah?!"

Arjuno mengendikkan bahunya kemudian melanjutkan kegiatan memasaknya tanpa mempedulikan Kiandra yang sibuk menutup kedua matanya dengan kedua telapak tangan.

"Pakai baju kamu cepetan!"

"Iya, iya sabar sayang. Nanti kalau aku tinggal masakanku gosong," sahut Arjuno.

"Udah itu biar aku aja yang gantiin kamu masak, sana kamu ambil baju!"

Mendengar Kiandra meninggikan nada suaranya membuat Arjuno menghela napas dan memilih keluar dari dapur untuk mengambil baju. Sedangkan putri sulung keluarga Ludwig, berjalan ke arah kompor untuk melihat apa yang tengah dimasak oleh Arjuno tadi.

"Lagian aku kebiasaan nggak pakai atasan kalau bobo,"

Arjuno menggerutu seraya mengangkat cangkir kopinya ke pantry dan duduk disana. Dilihatnya Kiandra yang masih sibuk dengan masakan tanpa mempedulikan dirinya.

"Mana aku tau coba," sahut Kiandra kesal.

Arjuno memutar bola matanya malas kemudian sibuk menyesap kopinya seraya memperhatikan gerak gerik Kiandra yang sibuk kesana kemari untuk menaruh makanan yang telah matang ke atas meja. Tak lupa pula gadis itu menyiapkan piring berikut sendok dan garpu sebelum mengundang Arjuno menuju ruang makan.

"Kamu kok nggak bangunin aku semalem? Pasti bunda sama papa nyariin aku nih!" Kiandra berjalan sebentar kembali ke ruang tengah untuk mengambil ponselnya kemudian mengecek beberapa notifikasi masuk.

"Ya kamu tidurnya pules banget, nggak tega aku banguninnya,"

Kiandra mencibir kecil lalu Arjuno buru-buru menambahkan, "Tenang aja, aku udah kasih tau bunda sama papa kalau kamu nginep disini,"

DEAR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang